Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Warga Tanjung Palas Histeris Saat Dengar Ledakan

Warga kelurahan Tanjung Palas mendadak histeris kala mendengar ledakan di kilang minyak Putri Tujuh, Pertamina RU II Dumai

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Warga Tanjung Palas Histeris Saat Dengar Ledakan
Tribun Pekanbaru/Mayona
Kilang Pertamina RU II Dumai terbakar 

Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Mayonal

TRIBUNNEWS.COM, DUMAI - Warga kelurahan Tanjung Palas mendadak histeris kala mendengar ledakan di kilang minyak Putri Tujuh, Pertamina RU II Dumai, sekitar pukul 22.05 WIB, Minggu (16/2/2014). Ratusan warga berhamburan keluar rumah untuk menyelamatkan diri karena takut Kilang Minyak Putri Tujuh meledak besar. Pasalnya, pemukiman warga hanya berjarak 5 meter dari pagar kilang minyak tersebut.

"Setelah kami mendengar ledakan pertama, langsung terlihat terang benderang di kilang. Saya lihat percikan api beterbangan. Saya langsung bangunkan anak, ajak semua keluar, takut kalau meledak besar. Apalagi ledakan kedua lebih panjang," kata Ani, warga Tanjung Palas kepada Tribun Pekanbaru (Tribunnews.com Network).




Ani dan keluarganya memilih mengungsi ke masjid dari pada pulang ke rumah. Karena sebelumnya, ia dan anak-anaknya sempat berlari lebih setengah kilometer. Melihat api yang mulai padam, ia dan keluarganya mulai kembali ke kerumuman warga.

"Belum tahu kapan kami pulang, nanti kalau sudah ada pengumuman baru kami pulang," ujar Ani yang didampingi keluarga Upik.

Dikatakannya, biasanya kalau terjadi kecelakaan seperti kebakaran dalam kilang, ada peringatan dan tanda-tanda seperti sirine. Sejak tahun 2001, ledakan sudah terjadi sebanyak tiga kali. Namun ledakan malam kemarin jauh lebih besar dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Ketua RT 9, Kelurahan Tanjung Palas, Wahid mengatakan ledakan kilang di bagian uniborn cukup meresahkan warganya. Sementara peringatan dan pengamanan untuk warga tidak ada hingga tengah malam kemarin.

BERITA TERKAIT

"Yang namanya ledakan ya kami kagetlah, kalau yang lemah jantung bisa meninggal. Warga kami berlarian, mana ada tanggungjawab dari pihak Pertamina," katanya.

Sementara itu, empat unit mobil Damkar dan dua mobil patroli BPBD Dumai tampak stanby di pemukiman masyarakat. Empat unit Damkar ini tidak memadamkan api di dalam kilang, hanya saja diperintahkan stanby menjaga kondisi pemukiman warga.

"Kita nggak ada untuk pemadaman ke dalam kilang. Kita diperintahkan untuk standby aja. Belum ada perintah lagi untuk kembali. Mungkin memastikan aman dulu," kata Asriadi, Korlap Damkar Pemko Dumai. (cr1)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas