27 PSK Terjaring Razia Satpol PP Kota Bandung
Saat operasi, petugas tidak terlalu sulit menjaring karena para PSK memiliki penampilan yang berbeda dengan perempuan biasa lainnya.
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Razia Pekerja Seks Komersial (PSK) dilakukan beberapa kali selama bulan Ramadan 1435 H. Namun hal tersebut tak membuat para PSK jera untuk terus melakukan profesinya. Buktinya, ketika digelar razia pada Kamis (17/7) terjaring 27 wanita.
Para PSK dijaring saat beroperasi di kawasan stasiun, Jalan Gardu Jati, Banceuy, Otista dan Braga. Para PSK diantaranya dijaring saat bercengkrama dengan pasangan di sebuah hotel di Kawasan Stasiun.
Saat operasi, petugas tidak terlalu sulit menjaring karena para PSK memiliki penampilan yang berbeda dengan perempuan biasa lainnya. Selain itu, para PSK tersebut sudah tidak asing lagi karena telah beberapa kali terjaring dalam operasi serupa.
"Razia digelar karena aksinya telah mengganggu kesucian Ramadan. Di bulan lainya saja dilarang, apalagi di bulan suci. sangat mengganggu ketentraman Kota Bandung," ujar Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Bandung, Ferdi Ligaswara, Kamis (17/7).
Menurut Ferdy yang lebih mengecewakan, sebagian besar PSK yang terjaring razia masih muka-muka lama. Mereka sepertinya tidak memiliki rasa jera meski telah berulang kali tertangkap.
Ferdi mengatakan, para PSK yang terjaring dalam razia dikirim langsung ke Palimanan Kabupaten Cirebon. Mereka dikirimkan ke Panti Sosial milik Pemprov Jawa Barat. Selain akan dibina keterampilan, para PSK ini juga akan dibina secara mental melibatkan majelis Ulama Indonesia (MUI).
"Jadi secara akhlak dan mental, mereka juga harus dibina. Karena tanpa pembinaan mental dan akhlak, pembinaan keterampilan apa pun yang diberikan tidak akan bermanfaat," ujar Ferdi.
Ferdy menegaskan akan terus razia PSK karena selain untuk menjaga ketertiban dan ketentraman, razia ini dilakukan untuk menghindari terjadinya penularan penyakit.
" PSK merupakan kelompok yang rentan terjangkit penyakit menular seperti HIV/AIDS.Ini juga yang harus dipahami para konsumen PSK karena berpotensi terkena HIV/AIDS," tutur Ferdi. (tsm)