Ganjar Pranowo: Eyang Mgr Johannes Pujasumarta Hatinya Sangat Terbuka
Dalam sambutannya, Ganjar mengatakan Uskup Johannes Pujasumarta selama ini dikenal tak hanya sebagai Eyang dan Bapak.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Wahid Nurdin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo hadir dan memberikan sambutan saat upacara penghormatan terakhir untuk mendiang Uskup Agung Semarang, Monsinyur (Mgr) Johannes Pujasumarta, Kamis (12/11/2015).
Setelah mendapat perawatan intensif selama kurang lebih dua bulan di Rumah Sakit Elisabeth Semarang, Mgr Pujasumarta meninggal dunia pada Selasa (10/11/2015) sekitar pukul 23.35 WIB.
Dalam sambutannya, Ganjar mengatakan Uskup Johannes Pujasumarta selama ini dikenal tak hanya sebagai Eyang dan Bapak.
Tetapi juga rekan seperjuangan dalam membangun kerjasama dan saling keterbukaan menuju suatu persaudaraan sejati.
"Hatinya sangat terbuka. Banyak pintu bisa dimasuki dan semua diterima dengan hati yang penuh cinta," kenang Ganjar seperti disampaikan kembali Ketua Komisi Hubungan Antaragama dan kepercayaan Keuskupan Agung Semarang, Romo Aloys Budi Purnomo Pr kepada Tribun, Rabu (12/11/2015).
Selain Ganjar, sambutan juga disampaikan oleh Romo FX Sukendar Pr yang selama ini menjadi Wakil Uskup Agung Semarang (Vikaris Jenderal) hingga wafatnya Bapak Uskup.
Dalam sambutannya, atas nama Dewan Konsultores Keuskupan Agung Semarang, Romo Kendar menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh umat dan masyarakat, para tokoh masyarakat maupun agama yang memberikan perhatian kepada Uskup Semarang sejak sakit hingga meninggalnya.
Romo Kendar juga menyampaikan pesan warisan Mgr. Puja dalam bentuk RIKAS, yakni Rencana Induk Keuskupan Agung Semarang 20 tahun ke depan, terhitung tahun 2016 hingga 2035 dalam rangka menyambut Yubelium Agung Kelahiran Yesus Kristus pada tahun 2033.
Menurutnya, Bapak Uskup bercita-cita melalui RIKAS untuk mengajak umat menjadi umat beriman yang bermartabat, sejahtera, dan bersaudara melalui peradaban kasih.
"Itulah gagasan dasar yang diwariskan Mgr. Puja untuk dua puluh tahun ke depan. Kita semua diajak untuk kian mewujudkan gagasan dasar itu melalui kehidupan kita," ujar Romo Kendar.
Selain Ganjar Pranowo, hadir dalam upacara pemberangkatan ini para tokoh masyarakat dan agama.
Antara lain Setda Kota Semarang, Taslim dari FKUB Provinsi Jawa Tengah, Fatquri dari Masjid Agung Jawa Tengah, Kang Gunretno dari sedulur Sikep Sukolela dan Kiai Budi Hardjana, pengasuh Pondok Pesantren Al Islah Meteseh, Tembalang.