Sering Ditemukan Bangkai Penyu akibat Perburuan Telur Secara Paksa di Paloh
Hingga kini perburuan penyu masih saja terjadi baik untuk memenuhi pasar lokal maupun lintas negara Malaysia.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, PONTIANAK - Pemkab Sambas akan mengadakan Festival Pesisir Paloh (Fespa) 2016 di Dusun Ceremai, Desa Sebubus, Kecamatan Paloh, Kabupaten Sambas, 17 hingga 20 Agustus mendatang.
Ketua Panitia Fespa, Dede Kurniawan mengatakan, beberapa tahun ini pariwisata di Kecamatan Paloh mulai menggeliat, seiring dengan pembangunan sarana dan prasarana, serta potensi sumber daya alam yang bisa dijadikan objek wisata.
Penyu merupakan salah satu sumber potensi wisata yang menarik wisatawan untuk berkunjung. Namun hingga kini perburuan penyu masih saja terjadi baik untuk memenuhi pasar lokal maupun lintas negara Malaysia.
"Bahkan tidak jarang ditemukan bangkai penyu akibat perburuan telur secara paksa di dalam tubuhnya. Maka dari itu upaya penyadaran masyarakat secara massal sangat dibutuhkan," katanya.
Ekosistem perairan Paloh juga kaya akan sumber daya ikan baik pada ekosistem karang, sungai, estuaria hingga ekosistem manggrove yang kondisinya masih tergolong baik.
Adapun komoditi perikanan yang cukup potensial di perairan Paloh adalah lobster, kepiting bakau, udang, bawal hingga ubur-ubur.
"Namun sayangnya selain belum dimanfaatkan secara optimal potensi perikanan tersebut juga sering dijarah oleh nelayan asing dari berbagai negara karena letak perairan Paloh yang begitu strategis," katanya.
Tidak hanya itu, potensi pesisir Paloh juga mempunyai tradisi budaya lokal yang menarik. Tradisi tersebut antara lain Ritual Besiak, Upacara Antar Anjung dan tradisi Ngaping sebagai bentuk rasa syukur masyarakat pesisir atas panen yang melimpah.
"Tradisi ini berbentuk tarian-tarian penumbukan padi hasil panen menjadi amping serta pelarungan miniatur kapal ke laut lepas yang berisi hasil bumi. Tradisi ini dilaksanakan di pertengahan tahun antara Juni dan Juli," katanya.