Kisah Pemandu Karaoke yang Menolak Menari Striptis, Penghasilannya Rp 500 Ribu Semalam
Di tempat karaoke yang barada di kawasan Gampengrejo, setidaknya ada 11 room yang masing-masing ukurannya sekitar 3 meter x 3 meter.
Editor: Dewi Agustina
Jam kerjanya di tempat karaoke sudah memakan banyak waktu. Pagi hingga siang hari dipakai untuk istirahat.
Ia juga melayani booking out (BO) jika ada pelanggan yang ingin mengajaknya.
"Waktu bebasnya cuma setelah magrib sampai sebelum jam sembilan," terangnya.
Pagi dan siang hari dipakai untuk tidur.
Cerita sama didapat di salah satu tempat karaoke mini di kawasan Ngasem. Modus operasinya persis dengan tempat karaoke di Gampengrejo.
"Cuma, kalau di sini lebih ramai," ujar salah seorang pelanggan karaoke itu.
Yang menarik, mayoritas pengunjung di kedua tempat karaoke itu adalah warga luar kota.
Setidaknya itu bisa dilihat pelat mobil yang terparkir di sekitar tempat karaoke.
Pelat L (Surabaya) banyak terparkir. Juga pelat AG di luar Kediri.
Umumnya, tempat-tempat karaoke seperti itu hanya menyediakan parkir motor.
Pelanggan yang membawa mobil harus memarkir di pinggir jalan.
Saking ramainya, ketika Tim Surya datang ke karaoke kecil di Ngasem, tempat parkir yang didapat berjarak ratusan meter dari tempat karaoke. (Aflahul Abidin/M Taufik/Mohammad Romadoni)