Golkar Tegal Merasa Kecolongan Usung Bunda Sitha
"Tersandung kasus hukum itu merupakan perilaku pribadi bukan atas nama kelembagaan," kata pria yang akrab disapa Wes itu, Jumat (1/9/2017).
Editor: Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, TEGAL- Ketua DPD Golkar Kota Tegal, Wasmad Edi Susilo, mengaku pihaknya secara pribadi dan kelembagaan ikut prihatin dengan tertangkapnya Siti Masitha Soeparno.
"Tersandung kasus hukum itu merupakan perilaku pribadi bukan atas nama kelembagaan," kata pria yang akrab disapa Wes itu, Jumat (1/9/2017).
Pasangan Siti Masitha Soeparno- Nursholeh melenggang pada Pilkada Kota Tegal 2013.
Mereka mengalahkan saingan dan berhasil menjadi orang nomor satu dan dua di Kota Tegal.
Baca: Di Dalam Tahanan, Bunda Sitha Banyak Isi Waktu dengan Beribadah
Pasangan ini diusung Partai Golkar dengan Nasdem sebagai partai pendukung.
Ia menceritakan saat pertama kali mengusung Siti Masitha sebagai calon wali kota.
Perintah dari DPP Golkar lah yang membuat dirinya di DPD Kota Tegal dan DPD Provinsi Jawa Tengah all out mendukungnya untuk menjadi wali kota.
"Meski dia buka kader Golkar, dan juga bukan orang asli Kota Tegal, perintah dari DPP lah yang membuat kami bergerak untuk memenangkan dia," jelasnya.
Meskipun demikian, setelah duduk di kursi tertinggi daerah itu, perjalanan dan romantisme hubungan tidak sesuai yang diharapkan.
Wes mengatakan Siti Masitha tidak menjalin komunikasi dengan partai secara baik.
"Padahal, semua orang yang diusung Golkar dan berhasil menjadi kepala daerah, wajib hukumnya berkomunikasi dengan partai," tegas Wes.
Baca: Aksi Akil Mochtar Sembelih Hewan Kurban di Lapas Sukamiskin
Sejumlah kebijakannya pun dianggap berseberangan dengan misi dan visi Golkar.