Kasad Janji Investigasi Kasus Meninggalnya Pratu Randi Tak Akan Ditutup-tutupi
Jenderal TNI Mulyono buka suara soal tewasnya prajurit TNI AD, Pratu Randi, saat menyelamatkan anak-anak TK di dalam tank yang terperosok ke sungai.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Nandri Prilatama
TRIBUNNEWS.COM, PADALARANG - Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad), Jenderal TNI Mulyono buka suara soal tewasnya prajurit TNI AD, Pratu Randi, saat menyelamatkan anak-anak TK di dalam tank yang terperosok ke Sungai Bogowonta, Purworejo, Sabtu (10/3/2018).
Menurut Jenderal Mulyono, kejadian itu masih dalam tahapan investigasi dan belum diketahui hasilnya.
Mulyono menjamin investigasi itu dilakukan secara benar tidak ada yang ditutup-tutupi lantaran akan menjadi bahan evaluasi untuknya.
"Soal prosedur benar atau tidak masih kami investigasi. Meninggalnya prajurit kami kemarin itu bukan karena kecelakaan tapi karena sedang menolong, menyelamatkan yang lain," ujarnya di Pusat Pendidikan Kavaleri Kodiklatd Pusat Kesenjataan Kavaleri TNI AD (Pusdikkav Pussenkav Kodiklatad), Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Senin (12/3/2018).
Baca: Dua Siswa SMA Duel di Depan Kuburan, Salah Satunya Meregang Nyawa
Ke depan, Mulyono berjanji akan evaluasi kemampuan setiap prajuritnya dalam mengawaki tank atau alutsista lainnya.
"Kemarin itu kan untuk pengenalan bukan mengajari ilmu kemiliteran, tapi prajurit mesti paham cara mengoperasikan alutsista dan lain-lain hingga pada batasannya," ujarnya.
Mulyono juga menambahkan bahwa tank yang terperosok itu masih sangat layak bahkan itu terbilang baru.
Ketika disinggung terkait penyalahan prosedur dalam mengawaki alutsista, Mulyono menegaskan mesti memiliki izin minimal dari tingkat Kasad.
Baca: Salat Subuh Berjamaah di Masjid Mendadak Berhenti, Perempuan Diduga Gangguan Jiwa Lukai Pemuka Agama
"Kami akan rangkum semua mekanisme kesalahan. Kemarin pun izin outbound sudah ada tapi soal pengerahannya tidak ada," ucap dia.