Kakak Beradik Bantai Leo Karena Tak Tahan Lihat Ibunya Sering Dimintai Uang
Sebuah mobil minibus berwarna silver milik polisi nampak berhenti di depan kantor Polresta Bandar Lampung, kemarin siang.
Editor: Hendra Gunawan
Ia mengaku, jika dirinya sendiri yang menusuk korban membabi buta.
"Awalnya saya nanya di dalam rumah, malah dia (korban) mukul saya. Ya saya kasih perlawanan dan saya tusuk dengan pisau dapur yang saya bawa," sebutnya.
Masih kata Alfin, sang kakak Dede Setiawan, tidak ikut melakukan penusukan.
"Saya yang nusuk kakak cuman ngantar, sekarang saya menyesal," ungkapnya.
Kemudian giliran Dede Setiawan bicara. Ia mengaku sudah gelap mata dengan perbuatan korban yang sudah menginjak-nginjak nama besar keluarganya.
"Kami sudah gelap mata, tentu saya siap bertanggung jawab atas perbuatan saya," katanya.
Saat keduanya berada di polsek, tak terlihat ibu keduanya datang menjenguk.
Saat Tribun mengunjungi kediamannya di Pidada, Panjang, Bandar Lampung, rumah terlihat kosong. Sementara lingkungan sekitarnya terlihat sepi.
Untuk diketahui, Leo Adya Winata (39) merupakan warga Pangkalan Kasau, Kecamatan Siberida, Kabupaten Indragiri Hulu Riau.
Ia baru sekitar dua bulan tinggal di rumah kontrakan di Jalan Soekarno Hatta Km 34 Srengsem Panjang tepatnya di depan Andatu.
Ia tinggal seorang diri dan bekerja sebagai kuli bangunan.
Teman almarhum di Majelis Taklim Lailahaillah Panjang, Muhamad Ridwan menceritakan, korban merantau dengan istri dan satu anaknya dari Riau.
"Cari kerja di sini, sama istri dan anaknya. Memang dari Riau tapi aslinya dia Medan," ceritanya.
Leo sempat tinggal di seputar Panjang dan bekerja sebagai kuli bangunan.