Gara-gara Ucapan 'Polisi Sampah' Seorang Polisi Melaporkan Polisi di Sumut
Usut punya usut, ternyata ucapan itu bermula saat kedatangan sekelompok debt collector ke rumah Syamrego.
Editor: Hendra Gunawan
Meski sudah dijanjikan pengembalian, tetapi para debt collector tersebut bersikukuh ingin mengambil furniture pada malam itu juga.
Alhasil, terjadi pertikaian mulut.
"Saya hanya bilang kalau mau menarik itu ada waktunya, jangan malam hari, malah saya dibentak-bentak di depan istri," ucap Syamrego.
Dewi, istri Syamrego, berusaha melerai pertikaian tersebut.
Namun, ia malah menjadi korban keganasan para penagih utang itu.
Dewi jatuh pingsan akibat ditolak oleh para debt collector.
"Akibat kejadian kemarin, istri saya pingsan hingga opname.
Sehingga saya melaporkan kejadian itu ke Polsek Perbaungan," tuturnya.
Beberapa menit setelah insiden cekcok mulut itu, Aiptu S Manurung datang ke rumah Syamrego.
Menurut Syamrego, kedatangan Aiptu S Manurung bukan untuk menengahi permasalahan yang terjadi.
Melainkan menyuruh para debt collector untuk membuat laporan ke kantor polisi.
"Aturannya, dia (Aiptu S Manurung) memediasi kami, bukannya menuding saya bersalah.
Padahal saat itu kami sudah hendak berdamai," beber Syamrego.
Syamrego pun mengaku sakit hati atas ucapan Aiptu S Manurung yang dinilainya tak pantas.