Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kisah Pasutri di Cianjur Bayar Biaya Persalinan Anak Pertama Pakai Uang Koin Pecahan Rp 1000

Pasangan Yanto (30) dan Riska (27), warga Cianjur, Jawa Barat, dikaruniai anak pertama. Mereka bayar biaya bersalin pakai uang koin pecahan Rp 1000.

Editor: Willem Jonata
zoom-in Kisah Pasutri di Cianjur Bayar Biaya Persalinan Anak Pertama Pakai Uang Koin Pecahan Rp 1000
KOMPAS.COM/FIRMAN TAUFIQURRAHMAN
Riska (27), menggendong bayinya, yang baru berumur sepekan di rumahnya di Desa Rahong, Cianjur, Jawa Barat, Jumat (17/01/2020). Riska membayar biaya persalinan anak pertamanya itu menggunakan uang koin pecahan Rp1.000 dan Rp 500 

4. Pasien pertama membayar dengan uang koin

Kordinator Bidan Puskesmas Cilaku, Dida mengatakan, baru pertama kali ada pasien yang membayar biaya persalinan menggunakan uang koin.

Total biaya yang harus dibayarkan pasien sebesar Rp 1.450.000.

“Pas di cek, sebagian uangnya receh dimasukkan dalam kresek putih. Kami hitung jumlahnya Rp 500.000 lebih sedikit,” ujar Dida, kepada Kompas.com, Jumat (17/1/2020).

Riska (27) bersama bayinya, yang baru berumur sepekan di rumahnya di Desa Rahong, Cianjur, Jawa Barat, Jumat (17/01/2020). Riska membayar biaya persalinan anak pertamanya itu menggunakan uang koin pecahan Rp1.000.
Riska (27) bersama bayinya, yang baru berumur sepekan di rumahnya di Desa Rahong, Cianjur, Jawa Barat, Jumat (17/01/2020). Riska membayar biaya persalinan anak pertamanya itu menggunakan uang koin pecahan Rp1.000. (KOMPAS.COM/FIRMAN TAUFIQURRAHMAN)

Sebagai pasangan kurang mampu, Yanto dan Riska sebenarnya bisa mengakses pelayanan kesehatan gratis melalui program Jampersal (Jaminan Persalinan).

“Namun, mereka memilih membayar penuh. Tidak mau disebut pasien miskin, tidak mau gratis,” kata Dida.

5. Uang koin dikembalikan, puskesmas beri apresiasi

Berita Rekomendasi

Puskesmas Cilaku dibuat kaget setelah mengetahui ada pasien yang membayar dengan uang koin pecahan Rp 1.000 dengan total mencapai Rp 500.000.

"Kami tanya, ternyata mereka dari keluarga kurang mampu. Salutnya kami, mereka tidak mau disebut miskin, tetap ingin bayar penuh," kata kordinator bidan Puskesmas Cilaku, Dida.

Salut dengan kegigihan mereka mengumpulkan uang untuk biaya persalinan, pihak puskesmas memutuskan untuk mengembalikan seluruh uang receh tersebut.

"Kalau uang Rp 200.000 yang kami kasih itu, hanya bentuk kadeudeuh saja," ucap dia.

Berita ini telah tayang di Kompas.com dengan judul 5 Fakta Pasutri Bayar Persalinan Pakai Uang Koin, Menabung 9 Bulan hingga Takut Ditolak Puskesmas

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas