Tersangka Penghina Wali Kota Risma Diciduk, Ini Tanggapan dari Pemerintah Kota Surabaya
Pemerintah Kota Surabaya menanggapi ditangkapnya penghina Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini.
Penulis: Nuryanti
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Zikria Dzatil mengakui bahwa tulisan yang ditujukan pada Risma di media sosial, memang ia yang membuat.
Ia mengatakan, dirinya terbawa emosi setelah peristiwa banjir yang menerjang Surabaya pada Rabu (15/1/2020) silam.
Zikria berujar, dirinya tak pikir panjang saat membuat tulisan yang dianggap penghinaan tersebut.
"Saya ingin menunjukkan bahwa siapa saya sebenarnya. Saya seperti itu hanya karena situasi di media sosial.
Saya hanya sebagai ibu rumah tangga biasa," ujar Zikria Dzatil di Mapolrestabes Surabaya, Senin (3/2/2020), dikutip dari TribunJatim.com.
Ia pun meminta maaf dan menyesal pada Tri Rismaharini atas perbuatannya tersebut.
"Saya meminta maaf, saya sama sekali tidak ada maksud menghina bunda Risma. Maafkan saya Bunda, saya menyesal," imbuhnya.
Zikria mengungkapkan, dirinya takut seperti dikejar-kejar banyak orang.
"Saya ketakutan, seperti dikejar-kejar, banyak orang bully saya. Banyak juga yang teror anak saya. Saya ini cuma ibu rumah tangga biasa," katanya.
"Saya ingin menunjukkan diri, bahwa saya tidak seperti yang masyarakat Surabaya pikirkan. Ini cukup pelajaran buat saya," tambah Zikria.
Kronologi Penangkapan Zikria Dzatil
Zikria Dzatil yang kesehariannya sebagai ibu rumah tangga itu, diamankan oleh polisi pada Jumat (31/1/2020) malam.
Ia ditangkap di kediamannya yang berada di kawasan Kelurahan Katulampa, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor.
Zikria Dzatil diduga telah mengetahuinya jika pihak kepolisian akan mendatanginya.