Tersangka Penghina Wali Kota Risma Diciduk, Ini Tanggapan dari Pemerintah Kota Surabaya
Pemerintah Kota Surabaya menanggapi ditangkapnya penghina Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini.
Penulis: Nuryanti
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Sebab, ia sempat bersembunyi di lantai dua rumahnya dan mematikan lampu.
Hal itu disampaikan oleh Ketua RT kediaman Zikria bernama Komar Saleh.
"Feeling itunya saya enggak tahu, mungkin dia udah ngerasa," kata Komar Saleh, dikutip dari TribunnewsBogor.com, Senin (3/2/2020).
Menurutnya, saat penangkapan di rumah Zikria, ada lima kendaraan petugas kepolisian yang datang.
"Maghrib (petugas kepolisian) sudah pada ngumpul, ada 5 mobil. Jam 21.00 WIB kita masuk rumahnya," jelasnya.
Ia menyebut, Zikria sempat tak membuka pintu saat pintu rumahnya diketuk-ketuk.
Sehingga, Komar menghubungi suami Zikria yang berada di luar Kota Bogor.
Lalu, Zikria akhirnya membuka pintunya dan berujar dirinya baru saja menenangkan diri dan mengisi energinya di lantai dua.
"Tadinya agak susah pintu mungkin kaget atau gimana, kan enggak ada suaminya (kerja)," ujarnya.
"Setelah ditelepon suaminya, baru cair. Dia sendiri mengakui, waktu ketok-ketok saya di lantai atas, kaget, saya lagi menenangkan diri, ngisi energi, katanya," jelas Komar.
Komar mengungkapkan, Zikria Dzatil tinggal di rumah itu bersama tiga orang anaknya.
Sementara suaminya bekerja di luar kota, dan pulang setiap seminggu sekali.
Masih mengutip TribunnewsBogor.com, Komar berujar, Zikria sempat membantah saat ditanya oleh pihak kepolisian.
"Pas saat itu agak kurang ini ya, agak turun naik pembicaraan. Tapi enggak sampe lama di situ. Kan mungkin dia kaget ada polisi di situ," ungkap dia.