Keluarga Tersangka Susur Sungai SMPN 1 Turi Dapat Teror di Medsos: Sang Anak Sampai Takut ke Sekolah
Teror dan ujaran kebencian di media sosial juga diterima oleh kedua anak IYA yang masih berusia 12 tahun dan 11 tahun.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Sedangkan R adalah seorang guru SMA yang bekerja di Kalimantan.
Baca: Tersangka Tragedi Susur Sungai Minta Maaf, Ini Alasannya Jadikan Sungai Lokasi Outbond
Baca: Kronologi Penangkapan Suami yang Bunuh Istri Sendiri di Depan Anak-Anak Mereka di Sidoarjo
Baca: Anwar Ibrahim Merasa Dikhianati, Sang Istri Justru Berpeluang Jadi PM Perempuan Malaysia Pertama
Baca: Pengakuan Murid yang Dipaksa Makan Kotoran Manusia: Jijik, Tapi Pasrah karena Tak Bisa Melawan
Namun, setelah R mendengar kabar kejadian yang menimpa adik kandung dan adik iparnya itu, ia langsung terbang ke Yogyakarta untuk mendampingi sang adik.
"Saya dan adik saya itu seperti kembar. Kami hanya beda satu tahun. Makanya kalau dia sakit saya juga sakit. Saya minta cuti mungkin sampai seminggu ini," jelas R.
Keluarga besar R sesungguhnya adalah keluarga guru.
Peristiwa kemarin membuat ia dan seluruh keluarga merasa sangat terpukul.
"Pertama yang paling membuat terpukul itu tewasnya 10 siswa. Saya pun guru, keluarga kami semua keluarga guru, tidak mungkin kami (guru) setega itu. Saya pun membaca berita tentang korban ada yang anak tunggal dan sebagainya. Itu semua membuat down," ungkapnya.
R juga menyayangkan terhadap hujatan yang ada di media sosial terhadap IYA.
Sebab ia beranggapan bahwa ini bukan tindakan kriminal atau korupsi.
Ia mengatakan sebelum ada bukti dan pernyataan dari kepolisian sebagian warganet bahkan sudah menghakimi dengan opini sendri.
"Pak Y pasti akan bertanggung jawab. Tidak akan melarikan diri seperti yang diberitakan selama ini. Pak Y juga ikut menolong sampai tidak memerhatikan keselamatan sendiri. Sempat ke rumah sakit juga melihat kondisi anak-anak malam itu," tutur R.
Langsung Menyerahkan Diri
R bercerita bahwa IYA langsung menyerahkan diri kepada pihak kepolisian pada Jumat (21/2/2020) malam.
"Pak Y Jumat malam itu nggak kemana-mana. Langsung menyerahkan diri ke polisi. Karena memikirkan keamanan istri dan anaknya juga. Kami dari keluarga juga akan kooperatif. Kami serahkan kasus ini kepada pihak yang berwenang," tandasnya.
Baca: Tersangka Tragedi Susur Sungai Minta Maaf, Ini Alasannya Jadikan Sungai Lokasi Outbond
Baca: Kronologi Penangkapan Suami yang Bunuh Istri Sendiri di Depan Anak-Anak Mereka di Sidoarjo
Baca: Anwar Ibrahim Merasa Dikhianati, Sang Istri Justru Berpeluang Jadi PM Perempuan Malaysia Pertama
Baca: Pengakuan Murid yang Dipaksa Makan Kotoran Manusia: Jijik, Tapi Pasrah karena Tak Bisa Melawan
Selama ini, R menambahkan, IYA seringkali ditugaskan menjadi koordinator kegiatan siswa.