Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Keluarga Tersangka Susur Sungai SMPN 1 Turi Dapat Teror di Medsos: Sang Anak Sampai Takut ke Sekolah

Teror dan ujaran kebencian di media sosial juga diterima oleh kedua anak IYA yang masih berusia 12 tahun dan 11 tahun.

Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Keluarga Tersangka Susur Sungai SMPN 1 Turi Dapat Teror di Medsos: Sang Anak Sampai Takut ke Sekolah
TRIBUNJOGJA.COM / Hasan Sakri
TERSANGKA. Polisi menunjukkan tiga orang tersangka inisial IYA, DDS dan R dalam kasus kegiatan susur sungai siswa SMP N 1 Turi berujung maut di Mapolres Sleman, DI Yogyakarta, Selasa (25/2/2020). Pihak kepolisian sampai saat ini telah menetapkan tiga orang tersangka yang ketiganya merui[akan guru pembina kegiatan Pramuka di SMP N 1 Turi dengan sangkaan telah melanggar pasal 359 KUHP dan Pasal 360 ayat 1 KUHP karena kesalahannya menyebabkan orang meninggal dunia atau terluka. 

Sedangkan R adalah seorang guru SMA yang bekerja di Kalimantan.

Baca: Tersangka Tragedi Susur Sungai Minta Maaf, Ini Alasannya Jadikan Sungai Lokasi Outbond

Baca: Kronologi Penangkapan Suami yang Bunuh Istri Sendiri di Depan Anak-Anak Mereka di Sidoarjo

Baca: Anwar Ibrahim Merasa Dikhianati, Sang Istri Justru Berpeluang Jadi PM Perempuan Malaysia Pertama

Baca: Pengakuan Murid yang Dipaksa Makan Kotoran Manusia: Jijik, Tapi Pasrah karena Tak Bisa Melawan


Namun, setelah R mendengar kabar kejadian yang menimpa adik kandung dan adik iparnya itu, ia langsung terbang ke Yogyakarta untuk mendampingi sang adik.

"Saya dan adik saya itu seperti kembar. Kami hanya beda satu tahun. Makanya kalau dia sakit saya juga sakit. Saya minta cuti mungkin sampai seminggu ini," jelas R.

Keluarga besar R sesungguhnya adalah keluarga guru.

Peristiwa kemarin membuat ia dan seluruh keluarga merasa sangat terpukul.

"Pertama yang paling membuat terpukul itu tewasnya 10 siswa. Saya pun guru, keluarga kami semua keluarga guru, tidak mungkin kami (guru) setega itu. Saya pun membaca berita tentang korban ada yang anak tunggal dan sebagainya. Itu semua membuat down," ungkapnya.

R juga menyayangkan terhadap hujatan yang ada di media sosial terhadap IYA.

Berita Rekomendasi

Sebab ia beranggapan bahwa ini bukan tindakan kriminal atau korupsi.

Ia mengatakan sebelum ada bukti dan pernyataan dari kepolisian sebagian warganet bahkan sudah menghakimi dengan opini sendri.

"Pak Y pasti akan bertanggung jawab. Tidak akan melarikan diri seperti yang diberitakan selama ini. Pak Y juga ikut menolong sampai tidak memerhatikan keselamatan sendiri. Sempat ke rumah sakit juga melihat kondisi anak-anak malam itu," tutur R.

Langsung Menyerahkan Diri

R bercerita bahwa IYA langsung menyerahkan diri kepada pihak kepolisian pada Jumat (21/2/2020) malam.

"Pak Y Jumat malam itu nggak kemana-mana. Langsung menyerahkan diri ke polisi. Karena memikirkan keamanan istri dan anaknya juga. Kami dari keluarga juga akan kooperatif. Kami serahkan kasus ini kepada pihak yang berwenang," tandasnya.

Baca: Tersangka Tragedi Susur Sungai Minta Maaf, Ini Alasannya Jadikan Sungai Lokasi Outbond

Baca: Kronologi Penangkapan Suami yang Bunuh Istri Sendiri di Depan Anak-Anak Mereka di Sidoarjo

Baca: Anwar Ibrahim Merasa Dikhianati, Sang Istri Justru Berpeluang Jadi PM Perempuan Malaysia Pertama

Baca: Pengakuan Murid yang Dipaksa Makan Kotoran Manusia: Jijik, Tapi Pasrah karena Tak Bisa Melawan


Selama ini, R menambahkan, IYA seringkali ditugaskan menjadi koordinator kegiatan siswa.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jogja
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas