Keluarga Tersangka Susur Sungai SMPN 1 Turi Dapat Teror di Medsos: Sang Anak Sampai Takut ke Sekolah
Teror dan ujaran kebencian di media sosial juga diterima oleh kedua anak IYA yang masih berusia 12 tahun dan 11 tahun.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
"Kami dari keluarga tahunya beliau yang paling sering ditugasi sekolah untuk kegiatan siswa. Baik study tour atau lomba. Karena mungkin masih muda sendiri, masih enerjik, juga guru olahraga," jelasnya.
Terkait proses hukum yang sedang berjalan, R mengatakan bahwa pihak keluarga akan menerima hasil apa pun yang akan ditetapkan.
Namun, ia cukup menyayangkan perlakuan yang diterima oleh para tersangka.
"Kami tidak mengecam kronologisnya, ya. Tapi melihat perlakuan para tersangka wajahnya nggak di-blur, kepalanya digunduli, sebagai guru, bukan sebagai kakak ya, saya mengecam keras. Kalau Pak Y kan belum lama ya, tapi dua guru yang lain itu kan sudah melahirkan begitu banyak anak bangsa. Saya menangis justru karena bapak-bapak yang sudah sepuh. Kalau adik saya itu insyaallah kuat," ungkapnya.
Dia berharap masyarakat dapat mengontrol apa yang mereka katakan di media sosial, serta ikut memikirkan nasib keluarga korban.
Sementara kepada keluarga para korban, terutama keluarga sepuluh korban yang meninggal, R menyampaikan pesan permohonan maaf yang sebesar-besarnya.
(tribunjogja.com/marutia hs)
Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Keluarga Tersangka Susur Sungai SMPN 1 Turi Diteror di Dunia Maya, Sang Anak Sempat Takut ke Sekolah, https://jogja.tribunnews.com/2020/02/26/keluarga-tersangka-susur-sungai-smpn-1-turi-diteror-di-dunia-maya-sang-anak-sempat-takut-ke-sekolah?page=all.