Kondisi Belajar dari Rumah di Sikka, Radio Diletakkan di Atap agar Siswa Tak Ketinggalan Pelajaran
Dua radio bercorak hitam merah diletakkan di atas atap bangunan sekolah yang terbuat dari kayu dan bambu itu
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, SIKKA - Pemerintah telah mengeluarkan kebijakan Belajar dari Rumah di tengah pandemi virus corona atau Covid-19.
Pemerintah menyiapkan sejumlah program belajar mengajar agar anak-anak bisa belajar dari rumah, misalnya belajar secara daring atau online, menyiarkan siaran televisi tentang edukasi dan lainnya.
Baca: Menilik Skenario Hidup Normal Pemerintah setelah Corona di Indonesia, Ahli Anggap Salah Besar
Namun tidak semua anak-anak di Indonesia seberuntung mereka yang tinggal di perkotaan dengan akses internet atau siaran televisi yang memadai.
Seperti halnya di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Melansir dari Kompas.com, Pemerintah Kabupaten Sikka mencanangkan program belajar mengajar melalui siaran dario Sikka 104.9 FM.
Program belajar lewat radio ini telah berjalan sekitar tiga minggu.
Tapi, tak seluruh siswa bisa belajar sembari mendengarkan radio dari rumah.
Seperti siswa SMPN Pruda, Desa Pruda, Kecamatan Waiblama, Kabupaten Sikka.
Lokasi Desa Pruda yang berada di pedalaman Sikka, menyulitkan siswa mendapatkan sinyal yang bagus untuk mengakses siaran radio tersebut.
Para guru SMPN Pruda terpaksa membentuk kelompok belajar untuk memfasilitasi siswa yang tak memiliki akses mendengarkan pelajaran lewat radio.
Meski sinyal radio di SMPN Pruda juga susah, para guru memutar otak. Salah satunya, memasang perangkat radio di atap sekolah, sehingga siaran terdengar jelas.
Dua radio bercorak hitam merah diletakkan di atas atap bangunan sekolah yang terbuat dari kayu dan bambu itu.
"Itu satu-satunya langkah agar kami bisa mendengarkan suara dari siaran pembelajaran dari radio. Kalau tidak simpan di atas atap, siarannya tidak dapat," kata salah satu guru SMPN Pruda, Audatus Helmus Buko kepada Kompas.com melalui pesan singkat, Selasa (12/5/2020).
Audatus mengatakan, satu kelompok belajar berisi empat orang siswa.