Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kasus Covid-19 Masih Tinggi, Ini Alasan Khofifah Penuhi Permintaan Risma Akhiri PSBB di Surabaya

Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Surabaya Raya berakhir, Senin (8/62020). Hal itu juga sesuai harapan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.

Editor: Willem Jonata
zoom-in Kasus Covid-19 Masih Tinggi, Ini Alasan Khofifah Penuhi Permintaan Risma Akhiri PSBB di Surabaya
IST via Tribunjambi
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini 

"Kita siap melakukan rapid test massal dan SOP perusahaan harus diterapkan," kata Cak Nur.

Cak Nur juga akan memperkuat Kampung Tangguh dengan mengetatkan check poin di setiap desa.

"Kami perkuat kebijakan sekaligus anggarannya. Karena menurut kami Kampung Tangguh ini adalah sentral kekuatan yang ada di desa, baik dari promotif, preventif, kuratif, hingga dampak sosial juga.

Menurut kami Kampung Tangguh salah satu jalan keluar yang terbaik," ucap Cak Nur.

Di Kampung Tangguh, menurutnya ada fungsi filterisasi, edukasi dan partisipasi sosial.

Ke depannya Cak Nur akan memperkuat kuratif dengan memperbanyak bed di rumah sakit serta ruang isolasi.

"Kami berharap keluar dari PSBB walaupun keluar kami ingin melakukan transisi new normal.

Berita Rekomendasi

Draft perbup sudah ada, ada langkah yang diperkuat," pungkasnya.

New normal life dengan PPK

Sementara itu, Bupati Gresik, Sambari Halim Radianto juga mengusulkan new normal life dengan disiplin Penegakan Protokol Kesehatan (PPK) sebagai pengganti PSBB Surabaya Raya.

Menurut Sambari, gagasan tentang disiplin penegakan protokol kesehatan yang telah disampaikan saat rapat bersama Gubernur yang berlangsung sampai Senin dini hari itu sempat dipuji oleh berbagai kalangan.

Pujian ini lantaran dalam disiplin penegakan protokol kesehatan dibarengi dengan semacam penandatanganan pakta integritas.

"Masing-masing kelompok masyarakat yang akan memberlakukan PPK ini harus menandatangani pakta integritas yang telah disiapkan oleh gugus tugas Pencegahan COVID 19 Pemkab Gresik.

Mereka tak hanya menandatangani pakta integritas, tapi juga harus melaksanakan yang ada di dalam pakta integritas serta sarana prasarananya," ujar Sambari saat memimpin rapat yang dihadiri seluruh anggota Forkopimda dan para kepala OPD Pemkab Gresik di Ruang Mandala Bakti Praja Kantor Bupati Gresik pada Senin (8/6/2020).

Sambari menyatakan pada New Normal Life dengan disiplin Penegakan Protokol Kesehatan (PPK) akan menguatkan cek poin di tingkat desa.

Wakil Bupati Gresik, Mohammad Qosim yang saat itu juga hadir mengingatkan para camat agar selalu mencari cara agar penyebaran COVID-19 bisa terdeteksi dengan baik.

"Anda harus selalu berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Gresik untuk pencegahan COVID-19 ini.

Terutama bagi wilayah kecamatan yang peta penyebaran COVID-19 termasuk tinggi. Intinya segera temukan dan isolasi," tandas Qosim.

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Alasan Khofifah Turuti Permintaan Risma Akhiri PSBB Surabaya Raya Meski Covid-19 Masih Tinggi, https://surabaya.tribunnews.com/2020/06/08/alasan-khofifah-turuti-permintaan-risma-akhiri-psbb-surabaya-raya-meski-covid-19-masih-tinggi?page=all.
Penulis: Fatimatuz Zahro
Editor: Tri Mulyono

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas