Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Buntut Dugaan Pembelian Pulau Malamber, Bupati Penajam Paser Utara Segera Diperiksa Polisi

Hingga kini sudah ada delapan orang yang dipanggil untuk dimintai keterangan yang ada kaitannya dengan dugaan pembelian Pulau Malember.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Buntut Dugaan Pembelian Pulau Malamber, Bupati Penajam Paser Utara Segera Diperiksa Polisi
Tribuntimur.com/Nurhadi
Kasat Reskrim Polresta Mamuju AKP Syamsuriansyah. 

"Mungkin para pejabat di Sulawesi Barat itu khawatir, karena saya menjadi bupati di Kalimantan Timur yang mana memang dari dulu menjadi perebutan sebenarnya. Perebutan wilayah," jelas AGM.

Tapi AGM mengaku tak ingin masuk ke ranah tersebut.

Ia hanya ingin mengecek kondisi sosial dan potensi di 12 pulau tersebut, yang menurut dia masih banyak memiliki kekurangan.

Bupati Penajam Paser Utara, Abdul Gafur Masud.
Bupati Penajam Paser Utara, Abdul Gafur Masud. (Tribunkaltim.co/Aris Joni)

"Bahkan sebenarnya saya sudah bertemu dengan Gubernur Sulawesi Barat dan Bupati Mamuju juga, sebenarnya sudah tahu. Tapi saya nggak ngerti kenapa isunya jadi aneh-aneh," tutur AGM.

Malah ia mengungkapkan isu yang ditujukan kepada dirinya tersebut masih bagus saja.

Sembari bercanda, AGM juga mengeluarkan celetukan dengan menyebutkan mengapa tidak Pulau Sulawesi saja yang ia beli.

"Isu yang ditujukan ke saya menurutku bagus saja, atau kenapa tidak diisukan saja Pulau Sulawesi, saya sudah beli Sulawesi," ungkapnya dengan diakhiri suara tawa.

Berita Rekomendasi

Camat Balabalakang Benarkan Pulau Sudah Dijual

Sementara itu Camat Kepulauan Balabalakang, Juara, membenarkan kabar penjualan Pulau Malamber kepala salah seorang kepala daerah di Kaltim.

Pulau itu dijual oleh salah seorang penghuni pulau bernama Rajab senilai Rp 2 miliar.

Baca: Pulau Malamber Diduga Dijual Rp 2 M kepada Bupati PPU, Ternyata Memang Punya Potensi Ekonomi

Bahkan, ia terang-terangan menyebut nama salah seorang pejabat yang membeli pulau itu.

"Ada oknum yang jual, penghuni di sana warga asal Sumare Kecamatan Simboro, namanya Rajab. Saya sudah ambil sporadiknya, termasuk Malamber kecil karena pulau ini disiapkan untuk penangkaran penyu," kata Juara via telepon, Jumat (19/6/2020).

Juara mengungkapkan, dia tidak mengetahui kapan waktu pasti transaksi jual beli itu terjadi.

Namun dia memperkirakan proses itu sekitar bulan April sebelum masuk bulan Ramadan.

Juara mengaku baru mengetahui hal itu setelah ditegur oleh Bupati Mamuju soal adanya isu penjualan pulau.

"Saya heran kenapa tidak ada pemberitahuan ke pemerintah kecamatan soal jual beli itu. Bukan lagi dijual per meter, tetapi satu pulau. Saya sudah laporkan informasinya ke Pemkab dan Pemprov, karena ini tentunya melanggar," tutur Juara.

Namun Bupati Mamuju, Habsi Wahid memastikan, pembelian itu bukanlah pembelian pulau, tapi pembelian tanah di atas pulau itu.

Pihaknya sudah memerintahkan camat untuk mengumpulkan sejumlah dokumen dan berkas atas penjualan tanah di atas Pulau Malamber.

"Saya sudah meminta ke camat untuk bukti-bukti jual beli, dan Pak Kajati sudah memanggil camatnya dan pak kepada desanya, karena di situ ada batas kewenangan Pemkab dan batas kewenangan gubernur," tandas Habsi. (tribun-timur.com/TribunKaltim.co)

Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Terkait Pembelian Pulau Malamber, Reskrim Polresta Mamuju Akan Panggil Bupati Penajam Paser Utara

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas