Klaster Piknik Belum Usai, Muncul Klaster Pengajian di Boyolali, 12 Warga Positif Covid-19
Kasus Covid-19 terus bermunculan di Boyolali baru-baru ini ada klaster pengajian di Desa Kembang, Gladagsari, 12 warga positif Corona begini ceritanya
Penulis: Theresia Felisiani
"Saat itu belum ada tracing dari pihak pabrik, dan pasien ikut dalam piknik 4 April itu," ungkap Dwi kepada TribunSolo.com, Jumat (23/4/2021).
Pasien baru mengetahui dirinya masuk dalam tracing kasus temuan Covid-19 lokasinya bekerja sekira tanggal 6 April 2021.
Ia kemudian menjalani uji swab antigen.
Selang sehari setelahnya, pasien dinyatakan reaktif.
"Langsung diminta menjalani uji swab PCR," jelas Dwi.
Baca juga: Kisah Penjual Amplop di Kantor Pos Solo, Kembalikan Uang Rp 16 Juta yang Berceceran di Jalan
Hasil uji tersebut keluar 8 April 2021 dan menyatakan pasien terkonfirmasi positif Covid-19.
Kontak erat dan dekat pasien kemudian kena tracking, termasuk rombongan piknik ke Gunung Kidul.
Dari rombongan piknik itu, total ada 47 yang terkena tracking.
"Kemudian yang diketahui positif 35 orang," ucap Dwi.
Artinya, total ada 36 orang rombongan piknik asal Desa Candi terkonfirmasi positif Covid-19.
Tiga di antaranya dirawat di rumah sakit rujukan, termasuk NS.
Sementara, istri dan dua anak NS tidak terkonfirmasi positif Covid-19.
Baca juga: Jalur Pendakian Gunung Andong Tutup, Buka Kembali Tanggal 14 Mei 2021
Istri pasien kemudian menghubungi Dwi, Rabu (21/4/2021).
Ia mengabarkan pasien membutuhkan donor plasma kovalesen O plus.
"Kami kemudian menghubungi PMI dan mendapatkannya," kata Dwi.
Namun sayang, pasien meninggal dunia, Kamis (22/4/2021) sekira pukul 14.30 WIB.
Ia kemudian dimakamkan di pemakaman desa setempat sekira pukul 19.00 WIB.
"Ia tidak punya komorbid. Pemakaman menggunakan protokol kesehatan Covid-19," ujar Dwi. (tribun network/thf/TribunSolo.com)