Pasien Ditolak 2 RS Meninggal di Taksi Online Jadi Sorotan, Penyekatan Juga Halangi Evakuasi Pasien
Ia pun mengingatkan bahwa penerapan penutupan jalan dalam masa PPKM Darurat merupakan upaya membatasi mobilitas
Editor: Hendra Gunawan
Pencarian rumah sakit pun berlanjut ke RS. Al-Islam, namun kondisi serupa pun terjadi di rumah sakit yang berada di Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung.
Opsi terakhir pun dipilih pihak keluarga, untuk membawa pasien ke Rumah Sakit Santosa yang berada di Jalan Kebon Jati, Kota Bandung. Namun, sebelum tiba di tujuan, saat hendak melintas di Jalan Asia-Afrika, perjalanan mereka terhambat oleh pemberlakuan penutupan akses jalan karena pemberlakuan PPKM Darurat di Kota Bandung, sehingga memaksa taksi daring yang membawa pasien dan keluarganya tersebut harus memutar mencari akses jalan yang terbuka.
Baca juga: BPBD Evakuasi Dua Goweser Tersesat di Bukit Pemancar Cilegon
Namun, saat upaya tersebut dilakukan, pasien telah menghembuskan nafas terakhir dalam pelukan suaminya dan di dalam taxi online.
"Pas Adzan Dzuhur dijalan ke RS Santosa, tapi jalan banyak ditutup, Kata driver online-nya, harus keliling karena Jalan Asia Afrika ditutup, dan nyampe bakal lebih lama. Nah sekira pukul 12.30, istri saya lahun, sudah enggak ada, saya enggak sadar, ya Allah.
Saya bilang ke anak, si mamah sudah enggak ada," kata Agus, suami Kokom Komariah yang berprofesi sebagai penjual baso tahu ini saat ditemui di rumah duka, Jumat (9/7/2021).
Pernyataan rumah sakit
Upaya pencarian pun mengalami hambatan, karena rumah sakit rujukan Puskesmas Cijambe yaitu, Rumah Sakit Hermina ternyata tidak dapat melayani, karena penuhnya pasien di ruang perawatan IGD, begitu juga saat ia bertolak ke RS Al-Islam, untuk kedua kalinya ia harus gigit jari karena rumah sakit itu pun penuh.
Asa untuk mendapatkan perawatan di rumah sakit, sempat datang, saat mendapat informasi dari kerabatnya bahwa RS. Santosa Kebon Jati masih menerima pasien baru non Covid-19, namun kondisi yang semakin lemah, ia pun harus menghadap sang Khalik di tengah perjalanan.
Baca juga: Buntut Warga Meninggal di Dalam Taxi Online, Kadinkes Kota Bandung; IGD Tak Boleh Tolak Pasien
Saat dikonfirmasi terkait penuhnya kondisi ruang IGD, Kepala Bidang Informasi dan Pemasaran RS Al-Islam, Guntur Septapati membenarkan kondisi penuhnya pasien yang tengah di rawat di IGD, sehingga pihaknya menerapkan pola buka tutup bagi pasien yang datang.
"Iya benar saat ini kondisi IGD kami penuh, baik IGD yang melayani pasien dengan keluhan Covid-19 maupun pasien non-Covid-19.
Kapasitas ruang wing atau IGD yang melayani pasien Covid-19 itu ada 12 dan semua sudah terisi penuh, bahkan pasien yang waiting list hingga data sore ini ada 11 orang, yang saat ini sementara dirawat di tenda BNPB.
Jadi yang belum mendapatkan ruang definitif atau ruang rawat inap ada 21 pasien," ujarnya saat dihubungi melalui telepon, Jumat (9/7/2021).
Sedangkan, untuk kondisi di IGD non-Covid-19, dari kapasitas delapan ruang observasi, seluruhnya penuh, bahkan hingga saat ini yang belum mendapatkan ruangan definitif mencapai 10 orang pasien.