Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jurus Walikota Kediri Pulihkan Ekonomi Saat Pandemi, Hampir Menangis (1)

Banyak yang tidak percaya dengan adanya covid-19, namun tersadar setelah ada keluarganya yang meninggal. Wali Kota Kediri terus meyakinkan..

Editor: cecep burdansyah
zoom-in Jurus Walikota Kediri Pulihkan Ekonomi Saat Pandemi, Hampir Menangis (1)
Tribunnews
Wali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar (kiri). 

Kita waktu itu sempat hampir membuat surat kalau ada rumah sakit yang tidak menyediakan ruang isolasi akan kita tarik izinnya.

Sampai sempat seperti itu. Kata-kata itu sudah saya munculkan dan saya sampaikan kepada Dinas Kesehatan. Karena ada rumah sakit yang tidak menyediakan tempat untuk isolasi. Sekarang setiap rumah sakit harus ada.

Ternyata benar, ada ibu hamil yang kena. Lalu ada saja orang yang tidak disangka-sangka yang kena.

Bagaimana tingkat kepatuhan warga Kota Kediri terhadap protokol kesehatan dan rule of the game di PPKM? Seberapa tingkatnya?

Tingkat kepatuhan sudah 70 persen, cukup tinggi. Kadang-kadang yang agak susah itu yang suka nongkrong di warung dan kafe agak susah. Didatangi petugas bubar, kemudian balik lagi.

Sepanjang yang diketahui Pak Wali apa masih ada warga Kota Kediri yang tidak percaya dengan Covid-19?

Waktu pertama kali saya berkomunikasi dengan teman, sahabat, komunitas dan keluarga saya. Di awal-awal ada yang tidak percaya kalau covid itu ada. Setiap tahun ada saja yang mati.

Berita Rekomendasi

Tapi setelah PPKM mikro dampaknya sangat terasa sekali, yang biasanya mendistribusikan vaksin susah, menjadi gampang.

Lalu yang biasa orang yang tidak percaya, menjadi percaya, mau pakai masker dan macam-macam. Karena kemarin banyak yang kena, bahkan keluarganya ada yang meninggal. Seperti ibunya, kakaknya, adiknya ada  yang meninggal.

Sehingga akhirnya menjadi pelajaran yang berharga bagi kita semua. Bahwa covid itu ada, walaupun sebagian orang mengatakan bahwa covid itu virus buatan. Itu realitanya ada dan kita hadapi di dunia.

Dulu saya sering dimaki-maki, trus gimana caranya perekonomian dan macam-macam. Padahal di dunia sama seperti ini. Nah itu artinya kita harus survive bersama-sama. Siapa yang mampu membantu yang lemah, jadi seperti itu.

Sepanjang mengurus PPKM Darurat ada cerita yang unik terkait dengan masyarakat, rumah sakit dan oksigen bahkan terkait dengan vaksinasi?

Banyak sekali. Ada yang sudah kena tapi tidak mau diisolasi terpusat. Padahal rumahnya sudah tidak layak. Ini muncul dari anaknya.

Saya bilang jangan egois. Kita lihat orang tuanya sudah sepuh dan punya komorbid gula, bahkan PCR juga positif sehingga harus ke isolasi terpusat supaya tidak menular ke keluarganya satu rumah.

Halaman
1234
Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas