Kisah Pilu Wanita Muda Tewas Disiram Air Keras Suami di Cianjur, Sempat Tolak Lamaran Pelaku 3 Kali
Sarah (21) meninggal dunia setelah disiram air keras oleh suami yang baru menikahinya selama kurang lebih dua bulan di Cianjur, Jawa Barat.
Penulis: Adi Suhendi
"Orangnya dikenal warga sini baik Neng Sarah mah, sudah cantik juga saleha, pokoknya tak ada yang menduga akan berakhir seperti ini," ujar Endang Sulaeman (57) ditemui kediamannya, Minggu (21/11/2021) pagi.
Baca juga: Tiga Orang Luka Berat Akibat Tertimpa Longsoran Saat Kerja Bakti Perbaiki Irigasi di Cianjur
Endang mengatakan, ada perubahan sedikit setelah menikah di mana suaminya sedikit posesif.
Jika sedang berada di rumah, suaminya sering melarang Sarah keluar rumah bahkan sekadar belanja ke warung dekat rumahnya.
"Kalau sudah menikah, suaminya sering ke sini," kata Endang.
Selama dua bulan menjalani bahtera rumah tanggga, Sarah dan AL tidak pernah terlihat cekcok.
Hingga keributan terjadi pada Sabtu (20/11/2021).
Diduga karena cemburu AL yang merupakan Warga Negara Asing (WNA) menganiaya Sarah dan menyiramnya dengan air keras hingga mengalami luka bakar serius, Sabtu (20/11/2021).
Kejadian kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang sempat mengagetkan warga setempat itu diduga berawal dari cekcok karena sang suami menuduh sang istri berselingkuh dengan pria lain, hingga terjadi peristiwa tragis yang menewaskan Sarah
Endang Sulaeman mengatakan, kronologis kejadian berawal dari jeritan korban seperti tengah mengalami tindak kekerasan.
"Itu awalnya korban menjerit kesakitan dan meminta tolong kepada warga. Kemudian tetangga termasuk saya yang tak jauh dari rumahnya juga ikut keluar rumah," katanya.
Setelah warga mendatangi rumah tersebut korban telah tergeletak dengan sekujur tubuhnya melepuh akibat disiram air keras.
Baca juga: Baru Menikah 2 Bulan, WNA di Cianjur Siram Air Keras ke Istrinya, Jeritan Korban Didengar Warga
Selain itu pelaku yang ketakutan terlihat membawa sepeda motornya dengan kencang untuk melarikan diri karena takut dengan masyarakat yang berhamburan keluar rumah.
"Saya keluar bersama warga lainnya melihat sudah jatuh di lantai, sekujur tubuhnya melepuh. Bahkan pakaiannya sobek-sobek seperti telanjang," ujarnya.
Kemudian Endang bersama warga lainnya cepat menghubungi kepolisian dan pihak desa setempat.