Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cerita Apih Saksikan Detik-detik Fondasi Rumah Tetangganya Terangkat Akibat Gempa Cianjur

Apih bercerita rumah tetangganya yang berada di sebelah Pesantren Almubarok terangkat hingga fondasinya.

Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Cerita Apih Saksikan Detik-detik Fondasi Rumah Tetangganya Terangkat Akibat Gempa Cianjur
TribunnewsDepok.com/Alex Suban
Warga berjalan melintasi jalan tanah yang licin di depan bangunan Pesantren Al Mubarok yang amblas dan rumah warga yang terangkat di Kampung Cisarua, Desa Sarampad, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Sabtu (26/11/2022). Badri alias Apih (62) pria asal Kampung Cisarua, Desa Sarampad, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur menceritakan detik-detik peristiwa gempa bumi yang terjadi pada Senin (21/11/2022). 

TRIBUNNEWS.COM, CIANJUR - Badri alias Apih (62) pria asal Kampung Cisarua, Desa Sarampad, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur menceritakan detik-detik peristiwa gempa bumi yang terjadi pada Senin (21/11/2022).

Apih bercerita rumah tetangganya yang berada di sebelah Pesantren Almubarok terangkat hingga fondasinya.

Bangunan dua lantai itu pun miring ke belakang tanpa ada kerusakan berarti.

Baca juga: Sambil Menangis, Warga Desa Gasol Tak Mau Ingat Lagi Peristiwa Gempa Cianjur: Saya Takut Banget

Apih merasa apa yang ia saksikan seperti mimpi.

"Saya jadi tegang. Saya syok, apa ini benar atau mimpi. Saya lihat rumah kok terangkat ke atas," tuturnya.

Hingga saat ini Apih mengaku masih merasa syok dan trauma.

Ia tak menyangka peristiwa gempa itu sangat merusak semua bangunan dan rumah di sekitarnya.

BERITA TERKAIT

Apih bahkan mengaku ia tak bisa tidur dan makan seperti biasa.

"Saya tidak bisa tidur dan tidak bisa makan. Baju juga belum diganti. Saya bahkan tidak berani masuk rumah, walaupun dekat posko pengungsian," ungkapnya.

Apih mengungsi ke tenda pengungsian dan belum berani kembali ke rumah.

Baca juga: Bupati Cianjur Pastikan Biaya Perawatan Seluruh Korban Gempa Ditanggung Pemerintah

Semua barang-barang perabot rumahnya hancur.

"Saya masih trauma. Tetapi alhamdulilah masih selamat," tambahnya.

Sejak mengungsi pada Senin (21/11/2022), dia mengaku semua barang kebutuhan di Posko Pengungsian tercukupi, baik makanan, pakaian, selimut, dan kebutuhan lainnya.

"Di posko pengungsian kita bisa berkumpul bersama sambil menghibur diri dan melakukan wasilah kenapa bisa sampai begini," ujarnya.

Halaman
1234
Sumber: TribunJakarta
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas