6 Fakta Oknum Honorer di Medan Rudapaksa Anak Tiri, Diarak Warga hingga Tanggapan Bobby Nasution
Pihak kepolisian telah mengantongi bukti visum dari korban dan memastikan korban memperoleh pendampingan
Editor: Eko Sutriyanto
Kasus pelecehan seksual merupakan satu diantara masalah yang menjadi konsern Pemko Medan.
Dia tidak akan main-main terhadap kasus ini, terlebih yang menimpa anak.
"Kami tidak ada membackup untuk dibantu apalagi ini pelecehan anak. Itu musuh kami," katanya.
Bobby akan meminta Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Medan untuk memproses honorer tersebut.
"Ini benar-benar akan saya pantau untuk tindakan lebih serius. Pastinya honorer itu kita serahkan kepada pihak BKD untuk memprosesnya," tukasnya.
3. Ditangkap dan Diarak Warga lalu Diserahkan ke polisi
Kakek korban diinisial SL mengatakan, keluarga juga sudah sempat membuat laporan kepada polisi pada Sabtu (8/10/2022) silam namun, polisi tidak kunjung menangkap pelaku.
Kesal, keluarga dan warga akhirnya menangkap pelaku dan menyerahkannya ke polisi.
Baca juga: Kisah Anak Guru Honorer Gagal Tes Polisi di Maluku Karena Dinyatakan Sakit Hepatitis
"Sudah sempat buat laporan, tapi belum ditangkap-tangkap. Sempat ribut tadi di rumah, anak saya nelpon, lalu saya tangkap, kami serahkan ke Polrestabes Medan," sebutnya.
Dia menuturkan bahwa, antara pelaku dan ibu korban sudah lama tinggal bersama dan juga telah memiliki dua orang anak.
4. Dilakukan Bertahun-tahun
R, honorer yang bertugas di Dinas Kebersihan dan Pertamanan Pemko Medan sempat diarak ke Polrestabes Medan karena dituduh telah rudapaksa anak tiri berkali-kali.
Menurut SL, kakek korban, cucunya berinisial A duduk di bangku kelas 3 SMP dan aksi itu dilakukan di kawasan Kecamatan Percut Seituan.
Baca juga: Oknum Honorer Pemkab Kupang Ditangkap Saat Bawa Satu Klip Narkotika Jenis Sabu
Mirisnya, aksi rudapaksa sudah terjadi sejak A duduk di kelas 6 SD.