BPBD Ungkap Penyebab Banjir Kepung Kota Semarang dan Jawa Tengah Utara
banjir mengepung ibukota provinsi Jawa Tengah itu sejak Sabtu 31 Desember 2022 lalu, setelah hujan dengan intensitas sangat lebat mengguyur
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Kepala Bidang Penanganan Darurat BPBD Provinsi Jawa Tengah, Dikki Rulli Perkasa mengungkap, penyebab banjir di wilayah Semarang dan Jawa Tengah Utara.
Kejadian ini disebutnya bukan kali pertama, namun sudah menjadi langganan dimana Jawa Tengah adalah salah satu daerah yang punya potensi bencana itu tertinggi di Indonesia.
"Sebenarnya karena kita pernah terjadi hal yang sama ini di tahun 2021 yang lalu di bulan Februari. Jadi waktu itu kita menyebutnya Jawa Tengah itu benar-benar dunia air dari Rembang sampai dengan Brebes," kata dia dalam disaster briefing yang disaksikan di Jakarta, Selasa (3/1/2023).
"Sebenarnya hal ini yang menjadi kekhawatiran untuk kami apabila ini terjadi berulang," sambung Dikki.
Baca juga: BMKG: Jawa Tengah Waspadai Potensi Banjir, Gelombang Tinggi dan Angin Kencang
Selain potensi curah hujan yang cukup tinggi seperti yang diprediksi BMKG, ada tantangan terkait drainase.
"Ada keterbatasan kemampuan drainase primer termasuk sungai-sungai yang ada pada sisi utara Jawa," kata dia.
Di saat yang bersamaan juga terjadi gelombang pasang atau air tinggi permukaan laut yang cukup tinggi.
"Dengan curah hujan yang cukup tinggi ini otomatis secara alamiah, kita harus menerima bahwa air itu tidak bisa bergerak ke laut dan tentu terjadi genangan-genangan yang cukup lama dan cukup luar biasa," katanya.
Diketahui, banjir mengepung ibukota provinsi Jawa Tengah itu sejak Sabtu 31 Desember 2022 lalu, setelah hujan dengan intensitas sangat lebat mengguyur Semarang selama dua hari.
Dilaporkan sampai dengan Selasa, 2 Januari 2023, beberapa wilayah Semarang masih dilanda banjir cukup dalam.