Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Gempa M 5,4 Guncang Jayapura, Kepala BMKG Imbau Masyarakat Tetap Tenang

Dwikorita mengatakan gempa bumi itu dirasakan di daerah Kota Jayapura dengan skala intensitas 5 Modified Mercalli Intensity (MMI).

Penulis: Fersianus Waku
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Gempa M 5,4 Guncang Jayapura, Kepala BMKG Imbau Masyarakat Tetap Tenang
BNPB/ Capture video
Sebuah kafetaria roboh akibat gempa M 5.4 mengguncang Kota Jayapura, Papua, Kamis (9/2/2023). 4 Orang meninggal dunia karena tertindih puing kafe saat gempa mengguncang. Kepala BMKG mengimbau masyarakat Jayapura, Papua tetap tenang seusai gempa  berkekuatan magnitudo 5,4 mengguncang wilayah itu. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fersianus Waku

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), mengimbau masyarakat Jayapura, Papua tetap tenang seusai gempa  berkekuatan magnitudo 5,4 mengguncang wilayah itu.

"Masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati saat konferensi pers secara virtual, Kamis (9/2/2023).

Dwikorita mengatakan gempa bumi itu dirasakan di daerah Kota Jayapura dengan skala intensitas 5 Modified Mercalli Intensity (MMI).

Baca juga: Kapolres Sebut 4 Orang Meninggal Dunia Akibat Gempa di Jayapura

"Artinya getaran dirasakan hampir semua penduduk dan membangunkan orang yang tidur dan dampaknya dapat mengakibatkan retakan pada dinding," ujarnya.

Sementara di Kabupeten Jayapura, ia menuturkan terjadi gempa dengan skala intensitas 3 MMI.

"Artinya getaran dirasakan nyata di dalam rumah terasa getaran seakan-akan truk berlalu," ungkapnya.

Berita Rekomendasi

Dwikorita menyebut untuk Kabupaten Keerom tercatat guncangan dengan skala intensitas 3 hingga 4 skala MMI.

"Artinya getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan-akan terus berlalu dan juga dengan intensitas 4 MMI itu kita bisa melihat lampu bergoyang, barang-barang bergantung bergoyang, dinding bergetar, pintu berderik," jelasnya.

Sementara di Kabupaten Jayapura, ia menuturkan terjadi gempa dengan skala intensitas 3 MMI.

Baca juga: Gempa M 5,4 Guncang Jayapura, BMKG: Jenis Gempa Dangkal Akibat Aktivitas Sesar Aktif

"Artinya getaran dirasakan nyata di dalam rumah terasa getaran seakan-akan truk berlalu," ungkapnya.

Namun, ia menjelaskan bahwa gempa berkekuatan magnitudo 5,4 tersebut tidak berpotensi tsunami.

"Dari hasil pemodelan numeris gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," kata Dwikorita.

Lebih lanjut, Dwikorita menuturkan dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi tersebut gempa dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif.

"Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal," ucapnya.

Baca juga: Kapolres Sebut 4 Orang Meninggal Dunia Akibat Gempa di Jayapura

Sebelumnya diberitakan, gempa berkekuatan magnitudo 5,4 mengguncang Jayapura, Papua pada Kamis (9/2/2023), tepatnya pukul 13.28 WIB.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat pusat gempa terletak di darat pada kedalaman 10 kilometer barat daya Jayapura.

Dwikorita Karnawati mengatakan dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi tersebut gempa dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif.

BMKG mengatakan gempa bumi tersebut tak berpotensi tsunami.

"Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal," kata Dwikorita dalam konferensi pers, Kamis (9/2/2023).

Adapun berdasarkan hasil pengamatan BMKG, sejak 2 Januari 2023 hingga Kamis, 9 Februari 2023 pukul 14:00 WIB tercatat telah terjadi gempa bumi di wilayah sekitar Kota Jayapura sebanyak 1.072 kali dengan 132 kejadian diantaranya dirasakan oleh masyarakat.

Terkait gempa bumi ini, BMKG mengimbau kepada masyarakat tetap tenang dan tak terpengaruh isu yang tak bertanggung jawab.

BMKG juga mengimbau masyarakat menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa hari ini. 

"Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa," ungkap dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas