Kasus Bayi Meninggal Diduga Usai Disuntik Polres Ogan Ilir Periksa Bidan Desa hingga Kader Posyandu
Polres Ogan Ilir mulai melakukan penyelidikan kasus bayi meninggal diduga usai disuntik bidan untuk diambil sampel darah, sejumlah saksi diperiksa.
Editor: Theresia Felisiani
"Para saksi sebelumnya sudah kami kirim surat dan jadwal pemeriksaan semuanya sudah ada. Tinggal menunggu hasilnya nanti," kata Surya dihubungi terpisah.
Kronologi
Sebelumnya, ibu bayi yakni Asiah mengungkapkan putra keempatnya meninggal dunia setelah diambil sampel darah oleh seorang bidan desa pada 19 Agustus lalu.
"Waktu itu saya lahiran anak keempat dengan dibantu bidan tradisional, itu tanggal 17 Agustus. Setelah lahir normal, alhamdulillah anak saya sehat," ungkap Asiah.
Dua hari setelah melahirkan, Asiah mengaku didatangi seorang bidan desa yang berinisiatif ingin membantu kesehatan almarhum putranya itu.
"Dia (bidan) bilang mau ambil sampel. Tapi waktu itu tidak dijelaskan mau ambil sampel apa," tuturnya.
Asiah dan keluarganya pun tak curiga saat bidan menginjeksikan jarum suntik ke tumit kaki bayinya itu.
Setelah suntikan tersebut, bayi Muhammad Agustus tidak mengalami gejala apapun dan kondisi kesehatannya normal seperti biasa.
Baca juga: Bayi Berusia 3 Hari di Sumsel Meninggal, Diduga Korban Malpraktik, Sempat Disuntik Tumit Kakinya
Namun keesokannya atau sehari setelah disuntik, Agustus mengalami sesak nafas hingga harus dirawat di Puskesmas Tanjung Raja.
Bayi kemudian dirujuk ke RSUD Kayuagung untuk penanganan lebih lanjut.
Berharap kondisi putranya membaik, Asiah justru mendapat kabar pahit bahwa buah hatinya itu meninggal dunia.
Keluarga pun mencoba bersabar dan menunggu itikad baik bidan untuk bertanggung jawab.
Namun hampir dua pekan setelah meninggalnya Agustus, bidan tak kunjung menunjukkan itikad baik.
Keluarga Asiah pun memutuskan membawa perkara ini ke jalur hukum dengan melaporkan bidan tersebut ke pihak berwajib.
"Kami lapor Polres Ogan Ilir. Kami tidak terima anak kami dibuat seperti itu," kata Asiah.