Wartawan di Babel Disiram Air Keras, Diduga Karena Pemberitaan Tambang Ilegal
Diduga, penganiayaan tersebut dilakukan sebagai buntut pemberitaan-pemberitaan yang dibuat oleh Ichsan.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, BANGKA -- Kekerasan terhadap wartawan terjadi di bangka Belitung.
Wartawan bernama Ichsan Mokoginta disiram dengan cuka para (sejenis air keras) oleh orang tak dikenal.
Diduga, penganiayaan tersebut dilakukan sebagai buntut pemberitaan-pemberitaan yang dibuat oleh Ichsan.
Baca juga: Rumah Seorang Wartawan di Pamulang Tangsel Dibobol Maling, Cincin Nikah Hingga Laptop Dibawa Kabur
Ichsan yang disebut sebagai wartawan Terasberita online tersebut memberitakan soal tambang ilegal. Di Pulau Bangka, tambah timah ilegal memang marak.
"Kuat dugaan penyerangan ini terkait dengan pemberitaan saya terhadap kasus tambang ilegal di laut Penagan yang gencar diberitakan di media saya," kata Ichsan dalam keterangan tertulisnya, Minggu (26/11/2023).
Ichsan mengatakan, dampak dari pemberitaan itu, aktivitas tambang ilegal yang diduga dibeking oknum aparat telah dilaporkan ke Mabes TNI oleh kelompok nelayan setempat.
Diketahui, peristiwa penyerangan pada dirinya terjadi Sabtu (25/11/2023) sekitar pukul 14.32 WIB.
Peristiwa itu terjadi di kediaman Ichsan di Jalan Kampung Baru, Petaling Banjar, Kecamatan Mendobarat.
Pelaku menggunakan air keras dengan cara disemprot ke area wajah.
"Beruntung tak mengenai secara telak di wajah, hanya mengenai telapak belakang tangan kanan," ungkap Ichsan.
Ichsan mengungkapkan modus pelaku berpura-pura bertanya alamat seseorang bernama Mamad dan bertanya ulang.
"Melihat gerak gerik mencurigakan saya sudah menjaga jarak. Pelaku terus bertanya alamat yang dimaksud tadi, karena memang tak kenal saya tetap menjawab tak tahu. Pelaku kemudian secara mendadak mengeluarkan benda seperti botol cuka masak dari arah saku jaket dan menyemprot cairan ke arah saya," beber Ichsan.
Baca juga: Pembunuh Wartawan di Jombang Itu Ternyata Tetangga Korban, Motif Pun Terungkap
"Menggunakan dua tangan saya menghindar sambil berteriak, pelaku kabur menggunakan sepeda motor," tambah Ichsan.
Meski sempat ditangkis, percikan air keras itu pun mengenai wajah, perut dan leher. Ichsan menyebut yang terkena siraman air keras tersebut kini terasa panas