Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Retret Kabinet di Lembah Tidar Magelang untuk Apa? PR Besar Menanti Kabinet Merah Putih
Sejumlah pekerjaan rumah besar menanti para menteri dan seluruh anggota kabinet yang akan bertugas hingga lima tahun ke depan.
Penulis: Yulis Sulistyawan
Editor: Yulis
Kabinet harus satu suara, terlebih tantangan global makin berat. Jangan sampai lagi terjadi karena ada kepentingan pribadi, akhirnya mengalahkan kepentingan rakyat.
Dan jangan lagi terjadi, anggota kabinet justru berkelakuan buruk dalam mengelola negara, seperti yang dipertontonkan KPK ketika mengadili seorang mantan menteri anggota Kabinet era Jokowi yang justru memanfaatkan jabatannya untuk kepentingan pribadi.
Sejumlah pekerjaan rumah besar menanti para menteri dan seluruh anggota kabinet yang akan bertugas hingga lima tahun ke depan. Mereka ini bertugas mengantarkan Indonesia menuju Indonesia Emas 2045.
Kalau kabinet ini gagal membawa Indonesia menjadi lebih baik di saat bonus demografi sedang dinikmati di masa sekarang ini, maka setelah 2045 Indonesia diprediksi akan makin memburuk ekonominya.
Indonesia harus kuat secara pondasi ekonomi, politik, keamanan dan sosial agar ekonomi Inndonesia tidak stagnan di posisi pertumbuhan di kisaran 5 persen.
Ekonomi Indonesia minimal harus bisa bertumbuh minimal 8 persen agar jutaan tenaga kerja bisa terserap sekalkgus meningkatkan ekonomi pekerja yang hidup stagnan selama ini.
angka Indeks Pembangunan Manusia Indonesia masih jauh tertinggal.Angka IPM Indonesia pada 2023-2024 seperti dirilis United Nations Development Programme (UNDP) mencapai 0,713.
Indonesia berada di urutan 112 naik dari sebelumnya diurutan 114 negara. Namun di level Asia Tenggara saja, IPM Indonesia masih kalah dari Singapura, Brunei Darussalam, Malaysia, Thailand dan Vietnam.
Indonesia masih memiliki PR besar. Masalah stunting hingga Presiden Jokowi mengakhiri jabatannya belum juga berkurang. Jokowi menargetkan angka stunting Indonesia di level 14 persen pada 2024. Namun sampai hari ini, level stunting masih di 21,5 persen.
Stunting menjadi masalah mendasar yang harus dicarikan solusi agar manusia Indonesia bisa bersaing dengan negara lain. Stunting mencerminkan kondisi kesehatan, kebersihan, kecerdasan hingga kompetensi manusia Indonesia jauh tertinggal.
Selamat Bekerja Kabinet Merah Putih