Situs IKN memuat pula video paparan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional, yang salah satu poinnya juga soal pembiayaan IKN.
Dalam video tertanggal 13 Desember 2021 tersebut, pembiayaan hanya dicantumkan dalam bentuk persentase pembiayaan. Ini adalah video bagian dari pengantar pemerintah dalam rapat kerja dengan Pansus RUU IKN di DPR.
Pada menit 5:30 video, dipaparkan bahwa hingga 2024 akan dialokasikan pembiayaan IKN menggunakan 53,3 persen dana bersumber dari APBN serta 46,7 persen berasal dari KPBU, swasta dan BUMN.
Buku Saku IKN
Di buku saku yang dapat diperoleh juga lewat situs IKN, pendanaan Ibu Kota baru ini diperkirakan mencapai Rp 466 triliun.
Mayoritas dana, dalam versi buku satu lansiran Juli 2021 ini, disebut bersumber dari skema KPBU.
Rincian nominal dan proporsi sumber pendanaan tidak diuraikan, tetapi Buku Saku IKN merinci kegiatan apa saja yang menggunakan sumber pendanaan.
Versi pernyataan pejabat
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pada 3 Januari 2022 memastikan pembiayaan IKN masuk dalam APBN 2022. Meskipun, angkanya belum bisa disebut secara eksplisit.
Di minutasi 1:35:19 video di atas, pada poin ketiga bagian Menyongsong 2022, Sri Mulyani menyebutkan kebutuhan Ibu Kota baru merupakan bagian dari kebutuhan inisiatif strategis baru.
Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan, Isa Rachmatarwata, dalam konferensi pers yang sama menyatakan belum ada anggaran eksplisit untuk Ibu Kota baru di APBN 2022.
"Pada waktu APBN selesai ditetapkan di September (2021), belum ada kepastian dimulainya 2022," kata dia.
Namun, seturut masuknya RUU IKN ke DPR, lanjut Isa, anggaran untuk itu pun mulai disiapkan meski dalam alokasi yang belum spesifik dikaitkan dengan IKN.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) pernah menyebutkan IKN diperkirakan butuh alokasi dana 35 miliar dollar AS.