News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Rusia Akui Kemerdekaan Donetsk dan Luhansk, Vladimir Putin Kirim Pasukan ke Ukraina Timur

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Nuryanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang prajurit Pasukan Militer Ukraina berjalan di garis depan dengan separatis yang didukung Rusia tidak jauh dari Avdiivka, di wilayah Donetsk, Ukraina tenggara pada 10 Januari 2022.

TRIBUNNEWS.COM - Rusia mengakui daerah separatis Donetsk dan Luhansk sebagai negara yang merdeka.

Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengatakan sudah waktunya bagi Rusia untuk mengakui kedua wilayah yang memisahkan diri itu sebagai wilayah merdeka, dikutip dari NDTV.

Ia mengatakannya dalam pidato yang disiarkan di televisi yang dikelola pemerintah, meskipun ada peringatan dari Barat tentang pernyataan itu dapat menyebabkan sanksi besar-besaran.

"Saya percaya perlu untuk mengambil keputusan yang lama tertunda, untuk segera mengakui kemerdekaan dan kedaulatan Republik Rakyat Donetsk dan Republik Rakyat Luhansk," kata Putin.

Putin juga menandatangani perjanjian bantuan timbal balik dengan para pemimpin pemberontak di Kremlin.

Selain itu, Rusia juga meminta negara-negara lain untuk "mengikuti" dalam mengakui republik separatis Ukraina Timur dan memerintahkan tentara Rusia untuk mengirim pasukan ke sana sebagai "penjaga perdamaian."

Baca juga: Presiden Vladimir Putin Tempatkan Pasukan Rusia di Wilayah Separatis Ukraina

Donetsk dan Luhansk

Orang-orang berjalan melewati penghalang anti-tank di kota Avdiivka di wilayah Donetsk, di garis depan Ukraina timur dengan separatis yang didukung Rusia pada 21 Februari 2022. Para pemimpin pemberontak dari dua republik yang memproklamirkan diri di Ukraina timur meminta Presiden Rusia untuk mengakui kemerdekaan wilayah mereka yang memisahkan diri dalam seruan terkoordinasi pada 21 Februari (AFP)

Pengakuan kemerdekaan Putin atas daerah Donetsk dan Luhansk merupakan buntut panjang dari konflik Rusia dan Ukraina Timur pada 2014.

Dikutip dari CNN, perang pecah pada tahun 2014 setelah pemberontak yang didukung Rusia merebut gedung-gedung pemerintah di kota-kota di Ukraina timur.

Pertempuran sengit membuat bagian dari wilayah timur Luhansk dan Donetsk oblast di tangan separatis yang didukung Rusia.

Rusia juga mencaplok Krimea dari Ukraina pada tahun 2014 dalam sebuah langkah yang memicu kecaman global.

Daerah yang dikuasai separatis di Donbas dikenal sebagai Luhansk dan Republik Rakyat Donetsk.

Pemerintah Ukraina di Kyiv menegaskan kedua wilayah tersebut sebenarnya diduduki Rusia.

Republik yang dideklarasikan sendiri tidak diakui oleh pemerintah mana pun, selain Rusia.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini