News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Rusia Akui Kemerdekaan Donetsk dan Luhansk, Vladimir Putin Kirim Pasukan ke Ukraina Timur

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Nuryanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang prajurit Pasukan Militer Ukraina berjalan di garis depan dengan separatis yang didukung Rusia tidak jauh dari Avdiivka, di wilayah Donetsk, Ukraina tenggara pada 10 Januari 2022.

"Amerika Serikat akan menjatuhkan sanksi kepada Rusia atas pelanggaran yang jelas terhadap hukum internasional dan kedaulatan Ukraina serta integritas teritorial," Duta Besar AS untuk PBB, Linda Thomas-Greenfield, setelah pertemuan Dewan Keamanan PBB pada Senin (21/2/2022) malam.

Ukraina mengatakan Rusia sedang mempersiapkan 'agresi militer lebih lanjut'

Prajurit Pasukan Militer Ukraina berjalan di garis depan dengan separatis yang didukung Rusia di dekat Novohnativka, wilayah Donetsk, pada 20 Februari 2022. (AFP)

Pemimpin Ukraina, Volodymyr Zelensky, memperingatkan pada hari Selasa (22/2/2022), pengakuan Rusia atas dua wilayah negaranya yang memisahkan diri adalah pendahulu untuk serangan militer lebih lanjut.

"Kami percaya Dengan keputusan ini, Rusia menciptakan dasar hukum untuk agresi militer lebih lanjut terhadap Ukraina, sehingga melanggar semua kewajiban internasional yang mungkin," kata Zelensky.

Zelensky mengatakan pada Selasa (22/2/2022), Kyiv sedang mempertimbangkan untuk memutuskan hubungan diplomatik dengan Rusia sebagai tanggapan atas pengakuannya atas dua wilayah separatis di Ukraina.

"Saya telah menerima permintaan dari kementerian luar negeri untuk memeriksa masalah pemutusan hubungan antara Ukraina dan Federasi Rusia," kata Zelensky, seraya menambahkan bahwa dia sekarang akan "memeriksa dan menangani masalah ini".

Baca juga: Putin Kerahkan Pasukan Perdamaian ke Ukraina Timur, AS: Rusia Buat Alasan untuk Perang

Jerman Hentikan Sertifikasi Pipa dari Rusia

Kanselir Jerman, Olaf Scholz, telah menghentikan perkembangan jalur pipa Nord Stream 2, menyusul tindakan Moskow di Ukraina Timur, dikutip dari CNN.

Scholz mengumumkan penghentian sertifikasi pipa dari Rusia saat berbicara bersama Perdana Menteri Irlandia Michael Martin di Berlin pada Selasa (22/2/2022).

Pipa, yang akan meningkatkan ketergantungan Eropa pada energi dari Rusia, telah menjadi sumber utama perselisihan di Eropa dan Amerika Serikat selama bertahun-tahun.

“Berkenaan dengan perkembangan terakhir, kita perlu menilai kembali situasi juga berkaitan dengan Nord Stream 2. Kedengarannya sangat teknokratis tetapi ini adalah langkah administratif yang diperlukan untuk menghentikan sertifikasi saluran pipa,” kata Scholz.

Tanpa menjalani proses sertifikasi atau persetujuan, pipeline ini tidak dapat mulai berjalan.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Rusia VS Ukraina

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini