News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Duta Besar Rusia: Putin tidak Berniat Pakai Nuklir, Senjata Nuklir bagi Kami Hanya untuk Bertahan

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Lyudmila Georgievna Vorobieva berpose usai wawancara khusus dengan Tribun Network di Rumah Dinas Duta Besar Rusia, Jakarta Selatan, Kamis (3/3/2022). Pada wawancara tersebut, Lyudmila Georgievna Vorobieva menyatakan bahwa Rusia menghormati keputusan sejumlah negara yang menjatuhkan sanksi ekonomi terhadap Negeri Beruang Merah. Tribunnews/Jeprima

Ini tidak hanya penindasan budaya. Barat menutup mata mereka tidak ingin melihat atau mendengar apa yang sebenarnya terjadi di Ukraina.

Perspektif Anda mengapa Ukraina menginginkan gabung ke NATO?

Ya karena kita bertetanggaan. Kita memiliki perbatasan cukup luas dengan Ukraina. Dan NATO akan membawa infrastruktur militer mereka ke perbatasan kita.

Baca juga: Rangkuman Hari ke-9 Invasi Rusia ke Ukraina: Serang PLTN di Zaporizhzhya hingga Terjadi Kebakaran

Bagaimana kita tidak merasa terancam? Karena NATO, apapun yang mereka katakan adalah Aliansi yang sangat agresif.

Apakah Anda tidak ingat NATO melakukan serangan ke negara yang bukan anggota seperti Yugoslavia, Libya, Irak dan Afghanistan.

Ini sama saja mengancam kami warga Rusia. Tidak ada bedanya apabila kami membangun pangkalan militer di perbatasan Amerika seperti di Kanada atau Meksiko.

Sementara media Barat tidak pernah melaporkan kejadian ini. Kita tidak pernah menuntut hal itu.

Pada Desember 2021 kami meminta Amerika Serikat untuk menjamin keamanan jangka panjang di Eropa. Kita menginginkan persoalan ini selesai melalui jalur diplomasi. Tapi AS sebagai pemimpin dari NATO menolak itu.

Jadi ini tidak hanya baru terjadi 24 Februari tapi sudah bertahun-tahun yang lalu. Ketika kelompok Barat meluncurkan informasi perang melawan Rusia.

Apa yang dilakukan Presiden Federasi Rusia adalah ingin menyelesaikan persoalan wilayah separatis di Luhansk dan Donetsk.

Apa syarat yang diajukan pemerintah Rusia agar gencatan senjata berakhir dan perundingan dilakukan secara diplomasi?

Kami sudah melakukan pertemuan putaran pertama. Saya tidak mengetahui pasti kapan, hanya saja laporan dari kepala delegasi menyebut bahwa ada poin-poin identifikasi mengenai kompromi yang dilakukan antara pemerintah Rusia dengan Ukraina.

Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Lyudmila Georgievna Vorobieva dalam sesi wawancara khusus dengan Tribun Network di Rumah Dinas Duta Besar Rusia, Jakarta Selatan, Kamis (3/3/2022). Pada wawancara tersebut, Lyudmila Georgievna Vorobieva menyatakan bahwa Rusia menghormati keputusan sejumlah negara yang menjatuhkan sanksi ekonomi terhadap Negeri Beruang Merah. Tribunnews/Jeprima (Tribunnews/Jeprima)

Dan yang terpenting mereka memutuskan untuk bertemu kembali. Jadi mungkin hari ini, akan ada pembicaraan putaran kedua dan salah satu topiknya bisa soal gencatan senjata.

Tujuan kami sebetulnya hanya demiliterisasi dan tentunya berharap perundingan bisa dilakukan melalui jalur diplomasi atau dengan cara operasi militer ini.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini