2 Februari 2022: AS mengatakan akan mengirim 3.000 tentara tambahan ke Polandia dan Rumania untuk membantu melindungi sekutu NATO di Eropa timur dari dampak krisis.
4 Februari 2022: Putin mendapat dukungan China atas pro-kontra bergabungnya Ukraina ke NATO saat mengunjungi Olimpiade Beijing.
15 Februari 2022: Rusia mengatakan beberapa pasukannya kembali ke pangkalan setelah latihan di dekat Ukraina. Parlemen Rusia meminta Putin untuk mengakui dua wilayah separatis di Ukraina timur.
18 Februari 2022: Duta Besar AS untuk Organisasi untuk Keamanan dan Kerjasama di Eropa, Michael Carpenter, mengatakan Rusia mungkin telah mengumpulkan antara 169.000-190.000 personel di dan dekat Ukraina.
19 Februari 2022: Pasukan nuklir strategis Rusia mengadakan latihan yang diawasi oleh Putin.
Baca juga: Jepang Bekukan Aset 25 Orang Rusia sebagai Sanksi Invasi, Hubungan Bilateral Rusia-Jepang Renggang
Baca juga: Ukraina Klaim Hancurkan Kapal Perang Rusia, Tangki Bahan Bakar Seberat 3.000 Ton juga Hancur
21 Februari 2022: Macron mengatakan Biden dan Putin pada prinsipnya telah menyetujui pertemuan puncak mengenai Ukraina.
Dalam pidato yang disiarkan televisi, Putin mengatakan Ukraina adalah bagian integral dari sejarah Rusia, tidak pernah memiliki sejarah kenegaraan asli, dikelola oleh kekuatan asing dan memiliki rezim boneka.
Putin juga meresmikan perjanjian untuk mengakui kemerdekaan wilayah-wilayah yang memisahkan diri di Ukraina timur dan mengerahkan pasukannya ke sana.
22 Februari 2022: AS, Inggris, dan sekutunya memberlakukan sanksi terhadap anggota parlemen Rusia, bank, dan aset lainnya. Jerman menghentikan sertifikasi final pipa Nord Stream 2.
24 Februari 2022: Putin melancarkan "operasi militer khusus" di Ukraina timur dan meminta pasukan Ukraina untuk meletakkan senjata mereka, dalam pidato yang disiarkan televisi. Pasukan Rusia memulai serangan rudal dan artileri terhadap pasukan Ukraina dan pangkalan udara, menyerang kota-kota besar.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)