“Perbendaharaan dapat dan akan menargetkan mereka yang menghindari, berusaha untuk menghindari, atau membantu penghindaran sanksi AS terhadap Rusia, karena mereka membantu mendukung perang pilihan brutal Putin,” kata Wakil Menteri Keuangan untuk Terorisme dan Intelijen Keuangan, Brian Nelson dalam pernyataan itu.
“Amerika Serikat akan bekerja untuk memastikan bahwa sanksi yang kami berikan, dalam koordinasi yang erat dengan mitra internasional kami, menurunkan kemampuan Kremlin untuk memproyeksikan kekuatan dan mendanai invasinya.”
Dikutip Reuters, Departemen Luar Negeri AS juga memberlakukan pembatasan visa pada lebih dari 600 orang dalam upaya untuk mempromosikan akuntabilitas atas pelanggaran dan pelanggaran hak asasi manusia, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan dalam sebuah pernyataan, melarang mereka bepergian ke Amerika Serikat.
Tiga pejabat Rusia juga terkena pembatasan visa atas "pelanggaran berat hak asasi manusia" bersama 17 lainnya dipukul dengan pembatasan atas tuduhan merusak demokrasi di Belarus.
"Kami akan menggunakan setiap alat untuk mempromosikan pertanggungjawaban atas pelanggaran hak asasi manusia dan pelanggaran hukum humaniter internasional di Ukraina," kata Blinken.
Kedutaan Besar Rusia di Washington tidak segera menanggapi permintaan komentar.
AS telah memberlakukan beberapa putaran sanksi terhadap Moskow sejak invasi 24 Februari ke Ukraina, termasuk menargetkan pemberi pinjaman terbesar di negara itu dan Putin sendiri.