News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Ini Senjata Berat yang Dipasok AS ke Ukraina, Ada 5.000 Unit Rudal Antitank Javelin

Penulis: Setya Krisna Sumarga
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tentara AS sedang menembakkan rudal antitank Javelin yang diproduksi Raytheon. Ada 5.000 unit rudal jenis ini telah dikirimkan AS ke medan tempur Ukraina.

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Militer AS telah mengirimkan sekira 80 persen howitzer M777 dan setengah dari amunisi 155 mm yang dijanjikan ke Ukraina oleh Presiden AS Joe Biden bulan lalu.

Pentagon telah mengonfirmasi pengiriman itu, Senin (2/5/2022). Militer AS juga mengatakan telah memasok hampir semua baterai dan radar anti-pesawat dan 5.000 rudal anti-tank Javelin.

Angka-angka tersebut berasal dari briefing di Pentagon, dikutip Russia Today, Selasa (3/5/2022). Seorang pejabat pertahanan Amerika memberikan laporan bantuan militer Washington ke Kiev.

Biden awalnya menjanjikan 18 howitzer ke Ukraina, tetapi kemudian menambahkan 72 lagi, bersama 140.000 butir amunisi 155 mm, sepuluh radar kontra-artileri, dua radar pengawasan udara, 200 pengangkut personel lapis baja M113, 100 humvee, dan 11 helikopter Mi-17.

Baca juga: Pentagon: AS Latih Lebih dari 50 Pasukan Ukraina di Jerman

Baca juga: Rusia Dapatkan Bukti Pentagon Dukung Laboratorium Biologi Militer di Ukraina

Baca juga: Rusia Lakukan Uji Coba Rudal, Pentagon Tidak Khawatir, Pakar Sebut Moskow Ingin Pamer

Menurut Pentagon, setengah dari amunisi 155mm sudah ada di tangan Ukraina, dan lebih banyak lagi yang dikirim setiap hari.

Sebanyak 72 howitzer telah dikirimkan, bersama hampir semua radar. Sebanyak 14 penerbangan kargo berangkat dari AS selama 24 jam terakhir, dan 11 penerbangan lagi diharapkan pada hari berikutnya, bersama dengan 23 penerbangan dari lima negara lain.

Penerbangan kargo ini dilaporkan mendarat di Polandia, dari mana senjata dibawa melintasi perbatasan Ukraina melalui jalan darat dan kereta api.

Pentagon juga mengungkapkan pelatihan ke pasukan Ukraina terkait penggunaan howitzer berlangsung di Jerman.

Pasukan Garda Nasional Florida yang berbasis di sana, yang sebelumnya dikerahkan ke Ukraina untuk pelatihan, telah mengambil alih latihan howitzer dari instruktur asli Kanada.

Lebih dari 170 tentara Ukraina telah dilatih untuk menangani M777, dan 50 lainnya sedang menyelesaikan pelatihan mereka.

Sekelompok 20 orang Ukraina telah memulai kursus pelatihan selama seminggu dalam menggunakan drone taktis Phoenix Ghost.

Namun, helikopter Mi-17 belum dikirim ke Kiev. Rincian lain yang diungkapkan Pentagon adalah Ukraina sejauh ini telah menerima 5.000 rudal anti-tank Javelin.

Militer AS telah mengeluarkan stok Gudang rudal anti-pesawat Javelin dan Stinger. Namun pabrik senjata Raytheon, mengeluhkan pasokan komponen yang sedikit.

Sejak 24 Februari, AS telah menjanjikan hampir $15 miliar bantuan militer ke Kiev, lebih dari dua kali lipat seluruh anggaran militer Ukraina untuk 2021.

Pekan lalu, Kongres menyetujui RUU yang akan memungkinkan Gedung Putih untuk mengirim jumlah dan jenis senjata yang hampir tidak terbatas dan amunisi menggunakan mekanisme "pinjam-sewa" era Perang Dunia II.

Menurut Kementerian Pertahanan Rusia, angkatan bersenjata Ukraina telah kehilangan 1.246 senjata artileri, tidak termasuk beberapa sistem peluncur roket, sejak awal permusuhan.

Rusia juga berulang kali menargetkan gudang penyimpanan peralatan yang dikirim dari barat.

Video handout yang diambil dan dirilis oleh Kementerian Pertahanan Rusia pada 17 Februari 2022, menunjukkan peluncur roket ganda Grad menembaki target musuh tiruan selama latihan gabungan angkatan bersenjata Rusia dan Belarusia sebagai bagian dari inspeksi Angkatan Bersenjata Negara Serikat. Pasukan Respons, di lapangan tembak Obuz-Lesnovsky dekat kota Baranovichi di Belarus. - Presiden Belarusia Alexander Lukashenko, sekutu Moskow, mengatakan pada 17 Februari 2022 bahwa negaranya akan siap menyambut "senjata nuklir" jika ada ancaman dari Barat, di tengah krisis di Ukraina. (Photo by Russian Defence Ministry / AFP) (AFP/-)

Inggris Sponsor Senjata Terbesar Ukraina

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson akan mengumumkan paket bantuan militer multi-juta pound baru ke Ukraina saat negara itu terus memerangi pasukan Rusia.

Johnson akan menjadi pemimpin dunia pertama yang berpidato di parlemen Ukraina sejak peluncuran serangan militer Rusia pada Februari.

Dalam pidato jarak jauh itu, Johnson akan menekankan Inggris bangga berada di antara teman-teman Ukraina.

Menurut siaran pers Downing Street 10, Johnson akan memberikan rincian paket bantuan, senilai £300 juta (hampir $376 juta), guna mendukung pertahanan Ukraina melawan invasi ilegal Rusia.

Paket itu termasuk peralatan perang elektronik, sistem radar baterai counter, peralatan pengacau GPS, dan ribuan perangkat night vision.

Inggris juga akan memenuhi permintaan dari pemerintah Ukraina dengan mengirimkan "lebih dari selusin" khusus Toyota Land Cruiser.

Mobil itu akan dipakai melindungi pejabat sipil di Ukraina Timur dan mengevakuasi warga sipil dari daerah garis depan.

Johnson diharapkan menyebut konflik saat ini sebagai “babak epik” dalam sejarah Ukraina yang akan diingat dan diceritakan untuk generasi mendatang.

Pekan lalu, Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace mengatakan kepada anggota parlemen bantuan militer Inggris ke Ukraina kemungkinan akan meningkat menjadi £500 juta, setelah melampaui angka £200 juta.

Dia juga mengungkapkan perlombaan sedang berlangsung untuk melengkapi Ukraina dengan kemampuan jarak jauh yang sama dengan yang dimiliki Rusia sehingga mereka tidak dikalahkan.

Pernyataan itu muncul ketika Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan negara-negara barat akhirnya mulai menyediakan senjata yang diminta kepada Kiev.

Inggris adalah salah satu pemasok senjata terbesar Eropa ke Ukraina. Menurut angka Kementerian Pertahanan, London telah mengirim lebih dari 5.000 rudal anti-tank, 1.360 amunisi anti-struktur, lima sistem pertahanan udara dengan lebih dari 100 rudal, dan 4,5 ton bahan peledak plastik.

Inggris juga telah memberikan hampir £400 juta bantuan untuk dukungan ekonomi dan kemanusiaan, yang mencakup paket £220 juta untuk badan-badan bantuan di lapangan.

Moskow berulang kali memperingatkan barat agar tidak "memompa" Ukraina dengan senjata, karena hanya akan memperpanjang konflik.

Moskow juga telah menjelaskan bahwa mereka menganggap setiap senjata asing di wilayah Ukraina sebagai target yang sah.(Tribunnews.com/RussiaToday/xna)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini