Dalam konferensi pers setelah pertemuan virtual, Kepala Staf Gabungan AS Jenderal Mark Milley mengatakan, Ukraina telah menggunakan HIMARS untuk menyerang titik komando dan kontrol Rusia, jaringan logistik dan situs pertahanan udara di Ukraina.
Baca juga: Berpidato di Kongres AS, Ibu Negara Ukraina Minta Lebih Banyak Bantuan Senjata
“Sekitar 200 pasukan Ukraina telah dilatih untuk mengoperasikan HIMARS dan tidak ada sistem yang dihancurkan oleh pasukan Rusia,” kata Milley.
Sistem roket artileri mobilitas tinggi (HIMARS) memiliki jangkauan yang lebih jauh dan lebih tepat sasaran jika dibandingkan dengan sistem artileri era Soviet yang dimiliki Ukraina.
Sementara itu, Austin mengatakan bahwa tambahan empat HIMARS ke Ukraina juga akan mencakup peluru untuk beberapa sistem peluncur roket serta amunisi artileri.
Secara terpisah, Kepala Staf Angkatan Udara AS Jenderal Charles "CQ" Brown mengatakan Amerika Serikat dan sekutunya berencana untuk mengadakan pelatihan bagi pilot Ukraina sebagai bagian dari proyek untuk membangun angkatan udara Ukraina di masa depan.
“Sejumlah opsi berbeda sedang dipertimbangkan untuk membantu pasukan Ukraina, termasuk pelatihan untuk pilot. Namun, tidak ada keputusan yang dibuat untuk saat ini,” ujar Milley.