3. Tertimpa Reruntuhan Selama 34 Jam, Wanita Korban Gempa Turki Berhasil Diselamatkan
Seorang wanita diselamatkan dari bawah reruntuhan di Turki tenggara pada Selasa (7/2/2023).
Wanita itu diselamatkan 34 jam setelah gempa bumi di wilayah tersebut membuat bangunannya menjadi puing-puing.
Dikutip Anadolu Agency, Fiiz Abar (35) diselamatkan dari sisa bangunan enam lantai di Gaziantep.
Gaziantep merupakan satu di antara provinsi yang dilanda gempa berkekuatan 7,7 dan 7,6 skala Richter.
"Mudah-mudahan, mereka yang tersisa juga bisa keluar," kata saudara laki-laki Abar kepada wartawan di tempat kejadian.
"Saya percaya kepada Allah, semoga Allah membantu tim penyelamatan," imbuhnya.
"Tim bekerja dengan hati dan jiwa mereka," ucapnya.
4. Rumah Tinggalnya Runtuh Seketika dan Seluruh Tetangganya Tewas
Kisah pilu soal musibah gempa bumi disampaikan Abdel Hamid, warga Desa Azmarin, Suriah dekat perbatasan Turki.
Abdel menjelaskan, saat gempa bermagnitudo 7,8 melanda wilayah itu pada Senin (6/2/2023) pagi waktu setempat, rumah tempat tinggalnya langsung runtuh.
Dirinya dan keluarga tinggal di gedung empat lantai.
Saat gempa terjadi Abdel Hamid mengaku ia dan keluarganya sedang tertidur lelap.
"Saya bangun dengan istri dan anak saya dan kami berlari ke pintu keluar. Kami membuka pintu, tiba-tiba seluruh gedung ambruk," kata Hamid kepada AFP via Daily Sabah.
Semua tetangga Abdul Hamid dalam gedung itu meninggal dunia.
Namun, keluarganya berhasil diselamatkan.
"Dinding (gedung) runtuh menimpa kami, tetapi anak saya berhasil keluar. Dia mulai berteriak dan orang-orang berdatangan, tahu ada yang selamat, dan mereka mengeluarkan kami dari reruntuhan," kata Hamid.
Mengalami cedera kepala, Hamid dibawa ke Rumah Sakit Al-Rahma di Kegubernuran Idlib, wilayah yang dikuasai pemberontak Suriah. Rumah sakit itu pun cepat kewalahan menampung pasien dan korban tewas.
Setelah gempa, rumah sakit itu menampung setidaknya 30 korban tewas. Banyak ambulans berdatangan ke rumah sakit membawa korban gempa, banyak di antaranya masih anak-anak.
Pada Senin (6/2) pagi hari, sekitar 150 korban luka akibat gempa memadati Rumah Sakit Al-Rahma.
"Situasinya buruk. Banyak orang masih terjebak di reruntuhan bangunan," kata Majid Ibrahim, ahli bedah umum di rumah sakit tersebut.