News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Nelayan Indonesia 30 Jam Mengapung di Laut Pakai Jerigen Sebelum Diselamatkan Tim SAR Australia

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Nelayan Indonesia tampak berdiri di sebuah pantai di Pulau Bedwell, 313 km sebelah barat Broome, Australia, hari Senin, 17 April 2023. Sembilan nelayan Indonesia dikhawatirkan hilang dan 11 orang diselamatkan setelah enam hari tanpa makanan atau air di pulau tandus di lepas pantai barat laut Australia setelah topan tropis yang kuat, kata pihak berwenang pada Rabu, 19 April 2023. (Sumber: Australia Maritime Safety Authority via AP)

Mereka menemukan kamp darurat dan memanggil tim darurat dari PHI Aviation yang, pada Senin sore, telah mengirimkan helikopter dari Broome.

“Fakta bahwa para nelayan bertahan begitu lama adalah "luar biasa,” ujar pakar pencarian dan penyelamatan PHI Aviation, Gordon Watt.

"Ketakutan yang tak terbayangkan adalah apa yang akan mereka alami," katanya kepada ABC.

"Itu pasti sangat sulit bagi mereka karena ini adalah daerah yang sangat terpencil,” ucapnya.

"Seringkali, ketika kami pergi untuk melakukan penyelamatan, hanya ada sedikit orang - hanya satu atau dua orang yang bertahan - dan fakta bahwa mereka berada di sana begitu lama sungguh luar biasa," ujarnya.

Pulau itu terlalu berpasir untuk mendaratkan helikopter dan ketika malam tiba dan jarak pandang sangat terbatas.

"Waktu di siang hari sangat berarti bagi kru selama melakukan penyelamatan, jadi mereka harus beralih menggunakan kacamata penglihatan malam untuk [mendeteksi] gambar apa pun dalam kegelapan,” ujarnya.

"Dengan menggunakan sensor onboard di pesawat, tim dapat mengidentifikasi bahwa para penyintas memberi sinyal bahwa mereka membutuhkan air dan minuman," kata dia.

Setelah diselamatkan dan dikembalikan ke Broome, mereka diperiksa di Rumah Sakit Broome, dengan ABF melaporkan bahwa orang-orang tersebut dalam keadaan sehat, meskipun mengalami masa-masa berat.

Keluarga mereka di kampung halaman di desa kecil Papela dan Daiama di Pulau Rote sangat ingin mendengar kabar mereka.

Kepala Desa Daiama, Heber Laores Ferroh, mengatakan kepada ABC, bahwa nelayan yang hilang termasuk keponakan dan pamannya, yang menjadi kapten kapalnya.

Dia mengatakan tidak mendengar kabar dari orang yang mereka cintai dan dia sangat terkejut dengan kabar bahwa mereka telah hilang. 

"Saya kenal dekat semua orang ini, saya dekat dengan mereka berenam. Mereka semua punya anak kecil yang menunggu di rumah. "Kita semua bertetangga. Kita hidup sangat dekat satu sama lain. Saya sangat, sangat sedih, orang-orang yang dekat dengan saya harus mengalami ini," kata Heber seperti dikutip dari ABC.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini