'Wanita Ukraina memberikan keputusan mereka pada para Orc. Dukung gerakan perlawanan perempuan!' tulis satu komentar.
'Saya kagum pada keberanian para wanita ini,' komentar yang lain.
Rusia Kena Mental
Bukan hanya orang Ukraina yang bereaksi. Rusia sangat marah.
Situs berita Rusia, Crimean News memuat sebuah artikel yang didedikasikan untuk 'menyanggah' uang kertas KW tersebut dan kemudian memposting artikel itu di saluran Telegramnya sendiri.
Artikel itu melaporkan kalau uang kertas yang 'memparodikan' rubel Rusia dengan 'pesan' telah muncul di Simferopol, Yalta, Sevastopol, serta di kota-kota lain dari 'entitas konstituen baru Federasi Rusia'.
Foto itu, tambah laporan tersebut, diterbitkan oleh 'Ragul - kata slang untuk orang pedesaan terbelakang- dari saluran Telegram 'Evil Mavka'.
Secara deskriptif, ulasan laporan itu memberi tahu pembacanya bahwa 'dalam mitologi Ukraina, Mavka adalah zombie jahat, sangat mirip dengan gadis mayat hidup yang merangkak keluar dari TV dalam film 'The Ring'.'
Pada kesimpulannya, artikel itu ia meminta orang-orang untuk 'menulis surat kepada penyelenggara aksi' untuk berhenti.
Tapi itu tidak menghentikan pekerjaan Mavka. Kelompok tersebut telah mencetak ratusan uang dan terus dengan berani menyebarkannya untuk menentang penindasan Moskow.
Sejak diluncurkan akhir tahun lalu, Mavka telah meluncurkan beberapa kampanye.
Salah satunya berjudul 'Dapur Mavka' diluncurkan dengan video yang menunjukkan salah satu aktivis menuangkan bubuk pencahar ke dalam botol bir.
Kelompok itu merahasiakan detail persis tentang apa yang mereka lakukan dengan botol-botol itu, namun mereka memperjelas bahwa mereka memiliki sarana untuk mengirimkan botol-botol itu langsung ke militer Rusia.
"Mavka memiliki pesan sederhana: di seluruh wilayah pendudukan Rusia, wanita Ukraina marah. Mereka marah pada pendudukan Rusia; mereka marah pada seksisme Rusia; dan mereka memanfaatkan kemarahan ini untuk melemahkan dan mengganggu penindas Rusia," tulis ulasan DailyMail.
Ada banyak cerita yang muncul dari perang di Ukraina, salah satunya adalah meningkatnya partisipasi perempuan di seluruh negeri tersebut.
Sama seperti yang terjadi pada dua perang dunia, wanita di seluruh Ukraina melangkah untuk melakukan pekerjaan yang pernah dianggap sebagai pekerjaan 'eksklusif' pria.
Mereka melakukan segalanya mulai dari peran militer hingga menjadi pengemudi dan pemecah masalah bagi jurnalis.
"Dan sekarang mereka berada di garis depan perlawanan Ukraina terhadap Rusia. Tak kenal takut dan menantang," tulis laporan tersebut.
(oln/DailyMail/*)