Forum Keamanan NATO di Polandia Selasa kemarin juga mencatat kalau Inggris juga mengaku sudah semakin kehabisan amunisi untuk diberikan ke Ukraina.
"Meski ada masalah dengan persediaan, bantuan kepada Ukraina harus terus berlanjut hari ini, besok, lusa dan seterusnya hari demi hari, dan untuk ini negara-negara Barat harus meningkatkan produksi amunisi," kata James Hippie, Menteri Angkatan Bersenjata Inggris.
Ia mendesak anggota NATO lainnya untuk menghabiskan 2 persen dari kekayaan nasional mereka untuk pertahanan.
"Jika sekarang kita tidak membelanjakan 2 persen untuk pertahanan, lalu kapan lagi?” tanyanya.
Ia juga mengatakan model “dadakan” pasti tidak akan berhasil ketika Eropa harus siap untuk pertarungan besok.
"Kami tidak bisa berhenti hanya karena persediaan kami terlihat sedikit," kata Jammie Heappey.
“Kita harus menjaga Ukraina tetap berjuang malam ini dan besok, lusa, dan lusa. Jika kita berhenti, Putin tidak akan itu berhenti,” lanjutnya, dikutip dari Ukrainska Pravda.
Sebelumnya, seorang petinggi militer Inggris membuat pengakuan kalau negaranya sudah kehabisan persenjataan untuk dikirim membantu Ukraina melawan Rusia.
Pejabat senior militer itu menyarankan agar Inggris kini menggunakan cara untuk mendorong negara-negara lain meningkatkan bantuan ke Ukraina.
Pengakuan tu datang dari pejabat senior militer yang tidak mau disebutkan namanya dalam laporan The Telegraph yang dilansir Insider dan RT, Selasa (3/10/2023).
“Kami telah memberikan bantuan sebanyak yang kami mampu… Kami akan terus menyediakan peralatan untuk memenuhi kebutuhan Ukraina, namun yang mereka butuhkan saat ini adalah aset-aset pertahanan udara dan amunisi artileri dan kami sudah kehabisan semua itu," kata pejabat senior militer tersebut.
AS Kehabisan Dana
Kementerian Pertahanan Amerika Serikat (AS) di Pentagon mewant-wanti Kongres kalau mereka tidak memiliki dana yang cukup untuk mengganti senjata yang dikirim ke Ukraina.
Hal ini memicu kekhawatiran tentang kemampuan Washington untuk memasok pasukannya dengan persenjataan ideal secara memadai.
Hal itu merujuk pada laporan Associated Press pada Senin (2/10/2023).
Baca juga: Pabrik Rudal Kh-59 Rusia Dihantam Drone Ukraina: Ledakan Disertai Kilatan Cahaya