Laporan Wartawan Tribunnews, Agave Boniarce Veva Situmorang
TRIBUNNEWS.COM, GAZA - Tentara Israel kembali melakukan serangan mereka terhadap Hamas di Gaza Utara, mendekati Rumah Sakit Indonesia, tempat ribuan pasien dan pengungsi berlindung selama berminggu-minggu.
Seorang pekerja medis dan Juru Bicara Kementerian Kesehatan yang dikuasai Hamas mengatakan, sebuah meriam diketahui menghantam lantai dua Rumah Sakit Indonesia yang beroperasi di Gaza tersebut, dan telah menewaskan total 12 orang.
Dalam keterangan yang mereka sampaikan, keduanya menyalahkan Israel, yang kembali membantah klaim tersebut dengan mengatakan bahwa pasukannya membalas tembakan ke arah militan Hamas, yang telah terlebih dahulu menargetkan mereka dari dalam kompleks seluas 3,5 hektar.
Sebelumnya, pasukan Israel dilaporkan memerangi Hamas di kamp pengungsi Jabaliya, sebuah distrik padat penduduk di sisi timur laut Kota Gaza, yang telah dilanda pengeboman selama berminggu-minggu.
Militer Israel mengatakan dalam sebuah keterangan, setelah bergerak melalui pusat kota menuju Shifa, pasukannya kini berupaya untuk mengusir Hamas dari wilayah timur.
Sementara itu, mengutip informasi dari Marwan Abdallah, salah seorang pekerja medis disana, puluhan orang telah tewas dan terluka akibat serangan udara dan penembakan semalaman yang mengalir ke RS Indonesia, dekat Jabaliya.
Marwan menjelaskan, dia melihat tank-tank Israel beroperasi kurang dari 200 meter jauhnya, dan penembak jitu Israel juga terlihat di atap gedung-gedung di dekat fasilitas tersebut.
Menurut informasi, ada sekitar 2.000 pengungsi Palestina yang dilaporkan berlindung di rumah sakit Indonesia tersebut. Juru bicara Kementerian Kesehatan Hamas, Ashraf al-Qidra, mengatakan sekitar 200 pasien yang terluka telah dievakuasi dari RS Indonesia ke Gaza selatan dalam upaya penyelamatan yang dikoordinasikan oleh PBB dan Komite Palang Merah Internasional.
Baca juga: Ratusan Pengungsi dan Pasien Masih Terjebak di Rumah Sakit Indonesia yang Dikepung Tank Israel
“Antara 400 dan 500 orang yang terluka masih tersisa,” kata Ashraf kepada Al-Jazeera.
Ashraf juga menambahkan, beberapa pengungsi yang terluka, kini telah menerima perawatan di RS al-Nasser di kota selatan Khan Younis.
Hingga saat ini, rumah sakit di Gaza telah memainkan peran penting dalam pertarungan narasi mengenai banyaknya korban sipil Palestina yang berjatuhan dalam perang tersebut. Ribuan diantaranya telah terbunuh atau terkubur di reruntuhan, sejak konflik tersebut dipicu oleh serangan Hamas pada 7 Oktober lalu.
Baca juga: Houthi Yaman Masih Tahan Kapal Kargo Israel, Netanyahu Bantah Klaim Sebagai Pemilik
Pasca terjadinya serangan dadakan tersebut, para pemimpin Israel bersumpah untuk terus berupaya memberantas Hamas, menghancurkan kemampuannya untuk memerintah Gaza, serta mencabut infrastruktur militannya.
Selain itu, Israel juga menegaskan, mereka sangat mengecam Hamas, yang menggunakan warga sipil sebagai perisai manusia dan mengoperasikan pusat komando utama di dalam dan di bawah Shifa, klaim yang langsung dibantah oleh pejabat rumah sakit dan Hamas.
Baca juga: Jepang Melobi Houthi Yaman untuk Bebaskan Kapal Kargo Israel yang Mereka Tangkap di Laut Merah
Di sisi lain, pakar hukum mengungkapkan, pengepungan dan pengeboman tanpa henti yang dilakukan Israel in telah merupakan pelanggaran hukum kolektif terhadap nyawa 2,3 juta warga Palestina di wilayah tersebut. (apnews/theguardian/ny1).