News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Iran Siap Perang Lawan AS jika Washington Terus Lakukan Ancaman terhadap Teheran

Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian. - Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amirabdollahian menyebut Teheran akan memberikan respons yang cepat dan tegas bila AS terus menggunakan bahasa ancaman terhadap negaranya.

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amirabdollahian mendesak Amerika Serikat (AS) untuk berhenti menggunakan bahasa ancaman.

Amirabdollahian memperingatkan bahwa Republik Iran akan memberikan respons yang cepat dan tegas terhadap berbagai ancaman.

Pernyataan Amirabdollahian muncul setelah Presiden AS, Joe Biden mengatakan Washington akan "merespons" setelah tiga tentaranya tewas akibat serangan drone di Yordania.

"Kami mengalami hari yang berat tadi malam di Timur Tengah. Kami kehilangan tiga jiwa pemberani dalam serangan di salah satu pangkalan kami. Dan kami akan merespons," kata Biden, dikutip dari AP News.

Biden mengatakan akan meminta pertanggungjawaban semua pihak yang bertanggung jawab pada waktu dan cara yang akan ia pilih.

Sementara itu, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengatakan pihaknya akan mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk membela negara, pasukan, dan kepentingan.

Dari semua pernyataan tersebut, Washington nampak menyalahkan apa yang mereka sebut sebagai kelompok yang didukung Iran atas serangan di Yordania.

Ketika berpidato di sidang kabinet di Teheran pada Rabu (31/1/2024), Amirabdollahian mengatakan bahwa perlawanan regional adalah kenyataan yang ada dalam menghadapi pendudukan.

AS, lanjut Amirabdollahian, harus berhenti menggunakan bahasa ancaman dan saling menyalahkan.

Dikutip dari IRNA, Amirabdollahian memperingatkan AS bahwa respons Iran akan cepat dan tegas dalam menghadapi ancaman.

Republik Islam telah membantah terlibat dalam serangan terhadap pasukan AS di Yordania.

Baca juga: Yakin Hubungan Arab Saudi-Israel Masih Bisa Mesra, AS Ubah Permainan, Jadikan Iran Musuh Bersama?

Iran mengatakan bahwa kelompok perlawanan di wilayah tersebut tidak menerima perintah dari Teheran dalam keputusan dan tindakan mereka termasuk dalam mendukung rakyat Palestina.

AS Hindari Konflik dengan Iran

Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS, Matthew Miller mengatakan, Washington tidak menginginkan terjadinya konflik dengan Iran atau pihak lain di kawasan Timur Tengah.

Perang, kata Miller, bukanlah kepentingan Amerika Serikat, namun menegaskan Washington tetap akan mengambil tindakan yang diperlukan untuk membela kepentingannya.

"Sejumlah kelompok proksi ini mengambil tindakan terhadap personel Amerika Serikat dan kepentingan Amerika Serikat. Dan sebagaimana kita sudah jelas, kami akan meminta pertanggungjawaban mereka atas tindakan tersebut."

"Kami punya cara untuk membuat kepentingan kami diketahui Iran ketika itu memang kepentingan kami. Tapi saya rasa posisi kami tidak kalah dengan Iran."

"Saya pikir mereka tahu cukup jelas bahwa kami, nomor satu, tidak menginginkan eskalasi di wilayah ini dan nomor dua, kami ingin serangan terhadap personel kami dihentikan."

"Dan nomor tiga, kami akan meminta pertanggungjawaban kelompok-kelompok yang melancarkan serangan," kata Miller, dikutip dari News.az.

Baca juga: Panglima Garda Revolusi Iran ke AS: Kami Tak Cari Perang, Tapi Tak Mundur Kalau Serangan Datang

Miller menegaskan kembali bahwa dirinya tidak menginginkan terjadinya perang antara AS dengan Iran.

"Kami tidak ingin ada konflik dengan Iran. Kami tidak ingin berkonflik dengan pihak mana pun di kawasan ini, dan menurut kami konflik bukanlah demi kepentingan siapa pun, namun Amerika Serikat wajib melindungi militer dan negara kami. Kami akan melakukan itu," pungkas Miller.

(Tribunnews.com/Whiesa)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini