News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Pentagon: Houthi Kerahkan Drone Bawah Air di Laut Merah untuk Pertama Kali, Kapal AS dalam Bahaya

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kapal Perang Amerika Serikat (AS), USS Truxtun terlihat di Laut Merah pada 1 Mei 2023. Militan Houthi di Yaman telah menyatakan perang terhadap Operation Prosperity Guardian pimpinan AS, yang berupaya melindungi jalur pelayaran di Laut Merah.

Selain itu, Houthi menembak jatuh drone MQ9 Amerika Serikat (AS) dengan rudal di Hodeidah, Yaman barat.

“Angkatan laut Yaman (yang berafiliasi dengan Houthi) melakukan operasi militer kualitatif yang menargetkan kapal Inggris RUBYMAR di Teluk Aden, dengan sasaran kapal Inggris RUBYMAR di Teluk Aden menggunakan jumlah rudal angkatan laut yang sesuai," kata Yahya Saree pada Senin (19/2/2024).

"Operasi tersebut mengakibatkan kapal mengalami luka berat sehingga berhenti total, dan kini berisiko tenggelam di Teluk Aden," lanjutnya, dikutip dari Anadolu.

Ia mengatakan, Houthi memastikan semua awak kapal Inggris tersebut keluar dengan selamat.

Sedangkan drone MQ9 AS ditembak jatuh saat menjalankan misi untuk Israel.

Belum ada komentar langsung dari Inggris atau AS mengenai pernyataan Houthi.

Yahya Saree menganggap kedua operasi itu sebagai kemenangan bagi rakyat Palestina di Jalur Gaza yang hingga saat ini menjadi sasaran agresi Israel.

Dalam solidaritas dengan Gaza yang menghadapi agresi Israel yang didukung AS, Houthi menargetkan kapal kargo Israel atau yang terkait dengannya di Laut Merah.

"Kami tidak akan ragu untuk mengambil lebih banyak tindakan militer dan melaksanakan operasi yang lebih kualitatif terhadap semua sasaran musuh dalam membela Yaman dan untuk menegaskan posisi dukungannya terhadap rakyat Palestina," kata salah pejabat Houthi kepada Al Arabiya.

Houthi menekankan tekad mereka untuk melanjutkan operasinya sampai berakhirnya perang di Jalur Gaza.

“Kami tidak punya pilihan selain melakukan peningkatan lebih lanjut mengingat berlanjutnya pengepungan dan agresi terhadap Gaza," lanjutnya.

Dia menunjukkan tujuan penargetan kapal bukan untuk menenggelamkannya, melainkan untuk memaksa kapal tersebut mengubah arah sebagai kartu tekanan terhadap Israel.

(oln/pt/*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini