Sebelumnya, AS telah beberapa kali memveto resolusi DK PBB tentang gencatan senjata di Gaza.
Netanyahu batalkan pengiriman utusan
Netanyahu kesal akan keputusan abstain AS. Bahkan, pada hari Senin dia mengaku tidak akan mengirimkan delegasi Israel ke Washington guna mengikuti rapat dengan pejabat AS.
Sebelumnya, Biden telah meminta digelarnya rapat untuk membahas alterantif rencana Israel menginvasi Kota Rafah di Gaza.
Invasi itu, menurut para pejabat AS, bisa menimbulkan bencana kemanusiaan di kota itu.
Baca juga: Israel Tewaskan Sedikitnya 17 Orang di Gaza Selatan setelah PBB Keluarkan Resolusi Gencatan Senjata
Namun, Netanyahu tetap bersikeras akan melancarkan serangan darat ke sana.
Juru bicara Dewan Keamanan AS John F. Kirby mengatakan tidak ada perubahan mengenai posisi AS.
Dia mengklaim AS memilih abstain karena resolusi tersebut “tidak menyertakan kecaman terhadap Hamas”.
“Melalui pernyataan publik, kantor perdana menteri [Israel] tampak mengindikasikan bahwa entah bagaimaa kami telah berubah,” kata Kirby dikutip dari NY Times.
“Kami belum berubah,” katanya menegaskan.
Kirby turut mengomentari batalnya kedatangan utusan Israel ke ibu kota AS.
“Kami berusaha mendapatkan kesempatan untuk berbicara kepada seorang delegasi pekan ini perihal penyelidikan opsi-opsi yang memungkinkan dan alternatif dari serangan darat besar di Rafah.”
“Kami merasa punya pelajaran berharga untuk dibagikan,” kata dia menambahkan.
Kirby menyebut Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant masih berada di Washington pada hari Senin.
Gallant mengikuti rapat dengan Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan dan kemudian akan menghadiri rapat dengan Menteri Luar Negeri AS Antony J. Blinken dan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin.