News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Kasus Baru Bunuh Diri Polisi Israel, Fenomena Depresi Massal Tentara IDF Gegara Perang Gaza

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemakaman seorang tentara Israel. Kasus depresi yang berujung pada aksi bunuh diri dilaporkan meningkat di kalangan tentara Israel sejak pecahnya perang Gaza.

Kasus Baru Bunuh Diri Polisi Israel, Fenomena Gunung Es Depresi Massal Tentara IDF 

TRIBUNNEWS.COM - Media Israel berbahasa Ibrani, Channel 12, menyoroti kasus terbaru bunuh diri di kalangan aparat keamanan negara pendudukan tersebut.

Dilansir Khaberni, media tersebut melaporkan kalau kasus terbaru ini terjadi pada seorang petugas polisi pendudukan Israel bernama Avitar Haliev.

Baca juga: Perang Masuk Bulan Kelima, Ribuan Tentara IDF Kena Gangguan Jiwa, Antara Bunuh Diri atau Jadi Gila

Ia menjadi satu di antara polisi Israel yang bertugas di pusat pengawasan di wilayah selatan pada saat terjadi operasi Banjir Al-Aqsa oleh milisi perlawanan Palestina pada 7 Oktober 2023 silam.

"Menurut media Ibrani, petugas polisi Avitar Haliev menyaksikan peristiwa sulit dan menderita gangguan psikologis hingga mengakhiri hidupnya," tulis laporan Khaberni, Selasa (7/5/2024).

Laporan itu mengindikasikan kalau kasus terbaru ini menjadi fenomena gunung es pada masalah kesehatan mental yang terjadi di kalangan tentara Israel (IDF).

"Patut dicatat bahwa Saluran Ibrani 12 sebelumnya telah mengumumkan bahwa kondisi psikologis separuh pemukim mengalami penurunan tajam setelah pecahnya perang Israel di Gaza dan respons dari faksi perlawanan Palestina," tulis laporan Khaberni.

Laporan Channel 12 juga menyoroti hasil amatan yang menunjukkan adanya peningkatan konsumsi obat anti-depresan yang signifikan.

Sementara itu, Occupation Broadcasting Corporation, saluran penyiaran Israel, KAN, mengumumkan pada Januari kalau organisasi Mental First Aid Society Israel telah menerima lebih dari 100.000 permintaan bantuan psikologis sejak dimulainya perang di Jalur Gaza pada tanggal 7 Oktober.

Puluhan ribu warga Israel menggelar demo besar-besaran di Kaplan Square Tel Aviv. Ribuan orang kompak menyerukan kesepakatan pertukaran sandera dengan faksi-faksi Palestina di Gaza. (HO)

Seluruh Israel Alami Guncangan Mental

Pihak berwenang Israel mengatakan kalau puluhan ribu pemukim mengalami tragedi pribadi, dan Israel secara keseluruhan menderita guncangan nasional.

Tentara pendudukan mengungkapkan bahwa sekitar 9.000 tentaranya telah menerima “bantuan psikologis” sejak awal perang, dan sekitar seperempat dari mereka tidak kembali berperang.

Angka itu berasal dari setidaknya 100.000 mereka yang direkrut IDF.

"Sekitar 838 petugas kesehatan mental, yang sebagian besar berada di pasukan cadangan dikerahkan untuk merawat tentara pria dan wanita yang menderita gangguan psikologis akibat dari perang tersebut," tulis laporan tersebut.

Tentara IDF mengatakan masih terlalu dini untuk memperkirakan jumlah tentara yang menderita gangguan stres pasca-trauma akibat dinas militer dan perang di Jalur Gaza.

Sebuah jajak pendapat baru-baru ini, pada akhir bulan April, mengungkapkan bahwa sebagian besar pemukim percaya bahwa kesehatan fisik dan mental mereka “menjadi lebih buruk daripada sebelumnya” sebelum tanggal 7 Oktober lalu.

Maccabi, organisasi layanan kesehatan terbesar kedua di negara pendudukan, melakukan survei terhadap sampel yang mewakili lebih dari seribu pemukim berusia antara 20 dan 75 tahun dari seluruh negeri, pada bulan Maret lalu, menurut apa yang dilaporkan oleh situs web Israel, Hebrew.

Situs berbahasa Ibrani ini mengatakan bahwa hasil survei tersebut “menunjukkan bahwa sebagian besar pemukim memandang kesehatan fisik dan mental mereka saat ini lebih buruk dibandingkan sebelum perang.”

(oln/khbrn/*)
 


 
 

 
 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini