News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Ringkasan Pesan Brigade Al Qassam: 24 Batalyon Milisi Aktif di Gaza, Netzarim Zona Teror Israel

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pasukan Brigade Al Qassam, sayap militer gerakan pembebasan Palestina, Hamas. Pasukan Israel dilaporkan menyebut kalau operasi militer di Kota Rafah, Gaza Selatan berjalan lambat dan tidak bisa selesai secara cepat karena Qassam mampu belajar dan mempelajari manuver tempur IDF.

Kemampuan pertahanan telah diperkuat untuk menghadapi pendudukan di seluruh wilayah mereka, dan Brigade Qassam memiliki sumber daya manusia yang kuat, setelah merekrut ribuan pejuang baru selama perang. Ribuan pejuang siap menghadapi musuh kapan pun diperlukan.

Abu Obeida menegaskan bahwa hasil yang tak terelakkan dari perlawanan mereka adalah kemenangan dan kekalahan musuh dan pendudukan.

Dia mengutip pertempuran yang sedang berlangsung antara Perlawanan Palestina dan pasukan Israel yang menyerang di Rafah dan Shejaiya, serta wilayah lainnya, sebagai bukti kuatnya perlawanan mereka dan kegagalan musuh.

KORIDOR NETZARIM- Israel membangun ‘sabuk militer’. Mereka sedang melakukan penyelesaian akhir pada jalan sepanjang 8 km yang secara efektif akan membelah Jalur Gaza menjadi dua dan memperkuat kendali Israel di wilayah utara. Pejabat pertahanan Israel yang berbicara dengan Wall Street Journal (WSJ) mengatakan jalan yang membelah Gaza – yang disebut “Koridor Netzarim”. (Tangkapan layar Twitter)

Netzarim Zona Teror Bagi IDF

Abu Obeida memperingatkan bahwa sektor tengah Netzarim akan menjadi zona teror bagi Tentara Israel, yang akan dikalahkan.

Dia menggambarkan banjir Al-Aqsa bukan sebagai awal perlawanan Palestina namun sebagai ledakan respons terhadap kejahatan musuh, yang mencapai puncaknya dengan pembersihan sistematis dan genosida di Tepi Barat, Yerusalem, dan Jalur Gaza.

Abu Obeida menegaskan kembali bahwa, meskipun kekurangan dukungan eksternal dan pasokan penting, Perlawanan akan terus berjuang, dan rakyat Palestina akan tetap teguh.

Perisai Manusia

Juru bicara Al-Qassam menuduh tentara Israel menggunakan warga sipil sebagai tameng manusia dan menargetkan rumah, rumah sakit, sekolah, masjid, dan gereja.

Ia memuji perjuangan milisi Perlawanan karena telah berjuang selama sembilan bulan melawan musuh yang didukung oleh Amerika Serikat dan sekutu Barat mereka.

“Ke-24 batalyon dan faksi perlawanan telah berperang dan mengalahkan musuh di berbagai wilayah di Jalur Gaza,” kata Abu Obeida, seraya menambahkan bahwa dunia telah melihat kejahatan pendudukan di Gaza, yang mengungkap impotensi hukum kemanusiaan internasional dan organisasi internasional. 

Ribuan pejuang dari berbagai kelompok yang didukung Iran di Timur Tengah siap bergabung dengan pejuang Hizbullah di Lebanon jika konflik antara Hizbullah melawan Israel makin meluas dan menjadi perang besar-besaran. (Al Jazeera)

Poros Perlawanan

Abu Obeida menyoroti kesatuan front perlawanan di Lebanon, Irak, dan Yaman dalam mendukung Palestina, dengan menyatakan bahwa hati nurani kolektif bangsa mereka berpihak pada perlawanan ini.

Dia menambahkan bahwa tanggapan dari rakyat Palestina di wilayah bersejarah Palestina, Tepi Barat dan Yerusalem tidak bisa dihindari

Menurut Abu Obeida, perlawanan yang sedang berlangsung di Tepi Barat adalah respons alami Palestina terhadap genosida sistematis yang dilakukan Israel.

Militan Hamas mengawal pembebasan sandera yang berlangsung pada November 2023. (Anadolu Agency)

Kegagalan 7 Oktober

Abu Obeida juga mengungkapkan, dokumen intelijen yang menunjukkan kegagalan Israel pada 7 Oktober hanyalah sebagian kecil dari apa yang akan diungkap pihaknya nanti.

Dia memberi pesan kepada keluarga tawanan Israel yang saat ini ditahan di Gaza, dengan menyatakan kalau nasib anak-anak mereka dimanipulasi oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk keuntungan pribadinya.

Abu Obeida menyimpulkan dengan mengatakan kalau klaim kemenangan mutlak daru Netanyahu adalah demi ego pribadinya dan kepuasan para ekstremis di pemerintahannya.

(oln/pc/aja/*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini