“Dalam prosesnya, dia menghancurkan keluarga dan bangsa Israel,” lanjut Yair Lapid.
Penemuan Jenazah 6 Sandera di Gaza
Pada hari Minggu, Israel mengatakan, telah menemukan jenazah enam sandera di Gaza, termasuk seorang pemuda Israel-Amerika yang menjadi salah satu tawanan paling terkenal yang ditahan oleh Hamas.
Diberitakan AP News, militer Israel mengatakan, keenam sandera itu tewas sesaat sebelum mereka diselamatkan oleh pasukan Israel.
Baca juga: Bentrokan Sengit Masih Berlanjut di Jenin, Tewaskan Komandan Batalion Israel
Pemulihan mereka memicu seruan untuk protes massal terhadap Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, yang oleh banyak keluarga sandera dan sebagian besar masyarakat Israel disalahkan karena gagal membawa mereka kembali hidup-hidup dalam kesepakatan dengan Hamas.
Negosiasi atas kesepakatan semacam itu telah berlangsung selama berbulan-bulan.
Hingga kini, belum ada komentar langsung dari Hamas.
Sebagai informasi, sekitar 250 sandera disandera pada 7 Oktober 2023.
Sebelum pengumuman militer tentang penemuan mayat terbaru, Israel mengatakan, mereka yakin 108 sandera masih ditawan di Gaza dan sekitar sepertiga dari mereka telah meninggal.
Pada akhir Agustus 2024, militer Israel menemukan kembali enam sandera di Gaza selatan.
Delapan sandera telah diselamatkan oleh pasukan Israel, yang terbaru ditemukan pada hari Selasa.
Lebih dari 100 orang dibebaskan selama gencatan senjata selama seminggu pada bulan November sebagai imbalan atas pembebasan warga Palestina yang dipenjara oleh Israel.
Dua operasi Israel sebelumnya untuk membebaskan sandera, menewaskan banyak warga Palestina.
Hamas mengatakan, beberapa sandera telah tewas dalam serangan udara Israel dan upaya penyelamatan yang gagal.
Pasukan Israel secara keliru membunuh tiga warga Israel yang melarikan diri dari penahanan pada Desember 2023.
Baca juga: Blokade Air oleh Tentara Israel Mengancam Layanan Dialisis di Rumah Sakit Jenin