Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rahmat W. Nugraha

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari mengukapkan secara kursi di DPR ada empat poros koalisi di Pilpres 2024 .

"Sebetulnya kita harus kembali pada prinsip dasar. Kita mau pakai prinsip dasar apa, prinsip dasar yang dituliskan oleh Undang-Undang itu kursi partai angkanya 115," kata Qodari dalam diskusi Total Politik dikutip Kamis (13/4/2023).

Qodari melanjutkan kalau bicara kursi partai kemungkinan koalisi atau kerjasama ada empat yakni Koalisi Perubahan, Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR), Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan PDIP.

Koalisi Perubahan terdiri dari Nasdem, Demokrat, dan PKS.

Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya yakni Gerindra dan PKB.

Koalisi Indonesia Bersatu terdiri dari PPP, Golkar, dan PAN.

Sementara PDIP sendirian tanpa berkoalisi dengan partai lain mencukupi untuk mengusung capres dan cawapres.

"Empat itu yang menjadi dasar. Anies Baswedan dari Koalisi Perubahan siapa wakilnya belum ketahuan masih tarik menarik. KKIR itu Prabowo Subianto untuk wakilnya paling-paling potensial Ketua Umum PKB Muhaimin," kata Qodari.

"Kemudian KIB siapa? Pada hari ini Airlangga Hartarto kalau nanti betul Sandiaga Uno jadi masuk ke PPP bisa jadi nanti Airlangga wakilnya Sandiaga. Hanya saja itu problematik karena Golkar 85 kursi dan PPP 19 kursi itu belum cukup 115 kursi," SMA sambungnya.

Baca juga: 3 Poros Koalisi Diprediksi akan Bertarung di Pilpres 2024 dengan 3 Calon Presiden, Siapa Saja?

Qodari mengungkapkan kalau PDIP Perjuangan bisa sendirian jika patokannya kursi partai.

Calon presidennya ia memperkirakan Ganjar Pranowo tidak akan yang lain.

"Sedangkan kalau patokannya adalah elektabilitas maka fokusnya ada tiga tokoh, Anies Baswedan di Koalisi Perubahan. Kemudian Ganjar Pranowo di PDIP dan Prabowo Subianto Gerindra," tutupnya.

Adapun perolehan kursi di DPR RI meliputi PDIP 128 kursi (22 persen), Golkar 85 kursi (14 persen), Gerindra 78 kursi (13 persen), Nasdem 59 kursi (10 persen), PKB 58 kursi (10 persen).

Kemudian Demokrat 54 kursi (9,3 persen), PKS 50 kursi (8,9 persen), PAN 44 kursi (7,6 persen) dan PPP 19 kursi (3,3 persen).