TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lembaga survei Charta Politika Indonesia menyebut Ganjar Pranowo dianggap sebagai tokoh yang paling layak untuk meneruskan kerja Presiden Joko Widodo.
Hal itu diperoleh dari survei terbaru terhadap responden yang memilih Jokowi-Ma’ruf Amin pada Pilpres 2019.
Dalam survei itu, ada tiga nama yang bisa dipilih oleh pemilih Jokowi-Ma’ruf, yakni Ganjar, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan.
Hasilnya, sebanyak 68 persen pemilih Jokowi-Ma’ruf memilih Ganjar. Kemudian yang memilih Prabowo sebesar 20,4%. Sedangkan yang memilih Anies hanya 8%.
“Sebanyak 68% responden menilai Ganjar Pranowo sebagai tokoh yang paling mampu melanjutkan program-program Joko Widodo,” ujar Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya dalam rilis survei yang diselenggarakan secara virtual, Senin (15/5/2023).
Lebih lanjut, Yunarto juga menyampaikan dalam simulasi tiga nama, Ganjar berhasil unggul jauh dari Prabowo dan Anies Baswedan. Ganjar memperoleh elektabilitas 38,2%. Diikuti oleh Prabowo Subianto 31,1% dan Anies Baswedan 23,6%.
Yunarto menyampaikan elektabilitas Ganjar melesat setelah ditetapkan sebagai bakal capres PDI Perjuangan pada pertengahan bulan April 2023.
“Terlihat adanya peningkatan elektabilitas Ganjar Pranowo setelah sebelumnya sempat mengalami penurunan pada survei telepon yang dilakukan pada April lalu,” ujar Yunarto.
Baca juga: Survei Charta Politika: Elektabilitas Ganjar Pranowo Mejelit Setelah Dideklarasikan PDIP Jadi Capres
Di sisi lain, Yunarto menyebut elektabilitas Prabowo dan Anies cenderung mengalami penurunan pada survei kali ini. Prabowo turun 2% dari sebelumnya 33,1%. Sedangkan Anies turun sebesar 1,6%.
Survei Charta Politika dengan metode wawancara tatap muka (face to face interview) dengan metode multistage random sampling. Responden survei berjumlah 1.220 dengan margin of error sebesar 2,82%.
Responden yang terlibat dalam survei berusia minimal 17 tahun atau sudah memenuhi syarat pemilih. Survei dilakukan di seluruh provinsi di Indonesia dengan quality control 20% dari total sampel. Survei diselenggarakan pada 2-7 Mei 2023.