TRIBUNNEWS.COM - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno, menanggapi soal namanya masuk dalam bursa bakal calon wakil presiden (Cawapres) Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
Sandiaga Uno mengatakan dirinya akan mempertimbangkan hal tersebut serta menyiapkan diri.
Menparekraf itu juga menyebut bahwa keputusan pencalonan nantinya berdasarkan keputusan dari pimpinan partai politik.
"Kita mendapatkan suatu kehormatan, saya sangat menegerti bahwa keputusan pencalonan itu adalah haknya dari pimpinan partai politik."
"Dan jika mempertimbangkan tentunya kita harus menyiapkan diri, termasuk mendengarkan masukan dari para ulama, kiai, itu yang saya pedomani," ungkap Sandiaga Uno, dikutip dari YouTube Kompas TV, Jumat (26/5/2023).
Terkait hal itu, Sandi mengatakan telah bertemu dengan Plt Ketua Umum PPP, Muhammad Mardiono.
Baca juga: Projo Bakal Gelar Rakernas Tentukan Capres-cawapres
Dirinya mengaku telah mendapat beberapa masukan dan arahan dari Mardiono.
"Sudah mendapatkan beberapa masukan, arahan, dan saya sampaikan juga wejangan dari para kiai."
"Kita sepakat untuk melanjutkan tahapan pembicaraan sehingga nanti mudah-mudahan ada pengumuman setelah kita mengambil keputusan," ujarnya.
Lebih lanjut, berdasarkan hasil survei Lembaga Survei Jakarta (LSJ) terbaru, menunjukkan nama Sandiaga Uno mendapat elektabilitas tertinggi untuk menjadi bakal cawapres Ganjar Pranowo.
Hasil survei tersebut telah dilakukan LSJ pada 9-17 Mei 2023 dengan metode tatap muka yang melibatkan 1.200 responden.
"Hasilnya bahwa Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, dianggap oleh publik sebagai tokoh yang paling cocok menjadi calon wakil presiden (cawapres) pendamping Ganjar Pranowo."
"Sebanyak 19,5 persen responden berpendapat bahwa Sandiaga Uno merupakan pilihan yang tepat sebagai cawapres yang akan mendampingi Ganjar Pranowo," kata Direktur Riset LSJ, Fetra Adrianto, Rabu (24/5/2023)>
Fetra Adrianto juga mengatakan dalam survei tersebut muncul nama Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Budi Gunawan.